Smart Batik Indonesia go internasional, mempromosikan konsep 3P di InnovFest Suzhou 2024.
Arsad Ddin
27 November 2024Smart Batik Indonesia go internasional, mempromosikan konsep 3P di InnovFest Suzhou 2024.
Arsad Ddin
27 November 2024Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari Mengenalkan Batik Sawit pada Gelaran InnovFest Suzhou 2024 di China (Foto BPDPKS)
Yogyakarta, HAISAWIT - CV. Smart Batik Indonesia, mitra Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), mendapatkan kesempatan untuk tampil di panggung internasional.
UKMK batik ramah lingkungan asal Yogyakarta ini diundang untuk berpartisipasi dalam Innovation Festival (InnovFest) Suzhou 2024. Acara tersebut berlangsung pada 18-20 November 2024 di China, seperti dilihat pada laman resmi BPDPKS, Rabu (27/11/2024).
InnovFest Suzhou merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh National University of Singapore Research Institute (NUSRI) Suzhou.
Festival ini menghubungkan perusahaan teknologi Tiongkok dengan inovasi global, dengan tema tahun ini mencakup AI, digitalisasi, dan keberlanjutan.
CEO Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan tersebut.
“Terima kasih kami sampaikan kepada NUSRI Suzhou dan juga LPDP RI yang telah memberikan kesempatan kepada kami. Setahun ini kami bermitra dengan BPDP Kelapa Sawit, Bank Indonesia DIY, Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Rumah BUMN, dan mitra lainnya mencoba mewarnai industri batik tanah air, dengan mengembangkan batik malam sawit serta pewarna alami,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi dalam acara ini diharapkan dapat membuka jalan untuk memperkenalkan batik Indonesia ke tingkat global.
“Kegiatan ini mudah-mudahan menjadi jalan pembuka bagi kami untuk mengenalkan Batik Indonesia ke seluruh dunia,” sambung Ihsan.
Selama acara di Suzhou, COO Smart Batik, Dinar Indah Lufita Sari, juga berbagi tentang inovasi bisnis yang mereka jalankan.
“Selama kegiatan di China, kami memberikan edukasi tentang Batik Indonesia dan menceritakan tentang konsep bisnis yang kami usung, yaitu mempertimbangkan people, profit, dan planet (3P),” jelas mahasiswa S3 Ilmu Kimia UGM tersebut.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Smart Batik.
“Kami merasa bahagia karena salah satu UKMK mitra kami dapat kesempatan untuk go internasional. Semoga ini dapat menjadi inspirasi bagi UKMK-UKMK lainnya untuk terus memperkenalkan produk-produk berbasis sawit, sehingga juga dapat ikut membantu mengkampanyekan kebaikan sawit,” ungkap Helmi.
Dengan membawa inovasi malam sawit dan pewarna alami, Smart Batik Indonesia tidak hanya memperkenalkan seni tradisional, tetapi juga menyuarakan keberlanjutan di industri kreatif global.***