Wabup Kampar Misharti Usulkan Pabrik Minyak Goreng Lokal sebagai Solusi Inflasi yang Dipicu Harga Sawit

Wakil Bupati Kampar Misharti mengusulkan pendirian pabrik minyak goreng lokal. Langkah ini dipertimbangkan untuk mengendalikan inflasi yang dipengaruhi harga sawit, memanfaatkan potensi kelapa sawit melimpah di Kabupaten Kampar.

BERITA

Arsad Ddin

3 Juli 2025
Bagikan :

Wakil Bupati Kampar Misharti menghadiri rapat rilis inflasi bersama BPS Kabupaten Kampar di Ruang Rapat Asisten II Setda Kampar Bangkinang Kota, Senin (01/07/2025). (Foto: Dok. Diskominfo Kampar).

Bangkinang, HAISAWIT – Pemerintah Kabupaten Kampar membahas langkah konkret untuk mengendalikan inflasi yang sebagian besar dipengaruhi oleh harga minyak goreng. Wakil Bupati Kampar Misharti mengusulkan pendirian pabrik minyak goreng lokal memanfaatkan potensi sawit daerah.

Usulan tersebut disampaikan Misharti saat rapat rilis perkembangan inflasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Asisten II Setda Kampar, Komplek Perkantoran Bupati Kampar, Bangkinang Kota.

Dilansir laman Media Center Kampar, Kamis (03/07/2025), inflasi tahunan Kabupaten Kampar tercatat sebesar 0,57 persen. Sementara itu, inflasi bulan ke bulan mencapai -0,46 persen, dengan minyak goreng menjadi salah satu item penyumbang inflasi.

Selain minyak goreng, BPS mencatat bawang merah dan cabai merah juga mempengaruhi kenaikan inflasi di wilayah ini. Daya beli masyarakat yang masih relatif tinggi menjadi catatan penting yang muncul dalam rapat tersebut.

Misharti menyampaikan potensi kelapa sawit yang cukup besar di Kabupaten Kampar menjadi alasan penting bagi pemerintah untuk mendorong pendirian pabrik minyak goreng. Langkah ini dinilai dapat membantu mengurangi fluktuasi harga.

Dalam rapat tersebut, BPS Kabupaten Kampar memaparkan data terbaru perkembangan inflasi sepanjang Juni 2025. Pertemuan ini dihadiri jajaran pemerintah daerah dan pihak terkait yang membidangi sektor ekonomi.

Data yang dipaparkan BPS menunjukkan kebutuhan pokok seperti minyak goreng sangat berpengaruh terhadap pergerakan inflasi di Kabupaten Kampar. Pemerintah daerah melihat peluang pendirian pabrik sebagai bagian dari hilirisasi produk sawit.

Selain potensi hilirisasi, pertemuan juga membahas kondisi daya beli masyarakat Kampar yang dinilai masih cukup kuat. Pemerintah daerah memperhatikan agar keseimbangan harga tetap terjaga.

Pada rapat yang sama, Kepala BPS Kampar Ir Budianto memaparkan perbandingan inflasi bulanan dan tahunan. Paparan ini menjadi dasar Pemkab untuk merumuskan langkah strategis selanjutnya.

Langkah pemerintah Kabupaten Kampar yang mempertimbangkan pendirian pabrik minyak goreng dipandang sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas harga di pasar lokal. Potensi sawit yang melimpah menjadi faktor pendukung gagasan tersebut.***

Bagikan :

Artikel Lainnya