Penguatan SDM-PKS: BPDP, Ditjenbun, dan TKM Gelar Pelatihan ISPO Angkatan I dan II di Bengkulu Selatan

PT Titian Karsa Mandiri (TKM) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI, menggelar Pelatihan ISPO Angkatan I di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

BERITA

HLS Redaksi

1 Juli 2025
Bagikan :

Foto Bersama Dinas Pertanian Kab. Bengkulu Selatan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pertanian Provinsi Bengkulu dan Peserta Pelatihan ISPO Bengkulu (Sumber: Dokumentasi TKM)

Bengkulu, HAISAWIT — Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor kelapa sawit terus digencarkan. Kali ini, PT Titian Karsa Mandiri (TKM) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI, menggelar Pelatihan ISPO Angkatan I di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 30 Juni hingga 5 Juli 2025 di Grage Hotel Bengkulu ini diikuti oleh 60 peserta dari dua angkatan. Para peserta merupakan pekebun kelapa sawit, penyuluh dan pengawas perkebunan, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan. Mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam penerapan prinsip-prinsip ISPO di lapangan.

Turut hadir dan memberikan sambutan dalam pembukaan pelatihan ini yakni perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan serta Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan kapasitas pekebun sawit di wilayahnya.

Dalam sambutannya, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun, Ardi Praptono, SP., M.Agr., menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kapasitas petani sawit agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan industri yang terus berubah.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pekebun di Bengkulu Selatan dapat memahami dan menerapkan standar ISPO secara utuh, sehingga mampu meningkatkan kualitas tata kelola perkebunan dan memperluas akses pasar yang berkelanjutan,” tuturnya.

Materi pelatihan meliputi aspek legalitas usaha kebun, pemahaman standar dan kebijakan ISPO, manajemen kebun berkelanjutan, penguatan kelembagaan petani, hingga komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Kegiatan ini difasilitasi oleh narasumber ahli di bidangnya, dan lembaga pelatihan mitra BPDP yang juga melakukan asesmen terhadap peserta.


Selain sesi kelas, peserta juga mengikuti praktik lapangan untuk mengamati penerapan prinsip ISPO secara langsung. Di akhir kegiatan, peserta memperoleh sertifikat pelatihan yang menjadi pengakuan atas kompetensi yang telah dibangun.

Salah satu peserta, Karmasyah, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pelatihan ini.

“Pelatihan ini sangat membuka wawasan saya, terutama dalam memahami pentingnya legalitas lahan dan penerapan prinsip keberlanjutan di kebun. Saya juga belajar bagaimana membangun komunikasi yang efektif dalam memimpin kelompok tani, agar lebih solid dan produktif,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa metode penyampaian materi yang interaktif serta praktik langsung di lapangan membuat pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan relevan dengan kondisi yang dihadapi pekebun di daerah.Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen bersama pemerintah, BPDP, dan lembaga pelatihan dalam membentuk sumber daya manusia perkebunan yang unggul, adaptif, dan siap menjawab tantangan industri sawit ke depan. Program SDM-PKS 2025 terus mendorong penguatan kapasitas pelaku sawit di berbagai daerah guna menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia.

Bagikan :

Artikel Lainnya