Dr. Nofriady Handra dari Institut Teknologi Padang mendapatkan penghargaan “Best Paper” di konferensi internasional atas inovasi briket dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
April
8 Juni 2024Dr. Nofriady Handra dari Institut Teknologi Padang mendapatkan penghargaan “Best Paper” di konferensi internasional atas inovasi briket dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
April
8 Juni 2024Jakarta, HAISAWIT – Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc., IPM, ASEAN. Eng., APEC Eng dari Institut Teknologi Padang (ITP) baru-baru ini meraih penghargaan “Top Ten Best Paper Award” pada 21st EURECA International Engineering Research Conference 2024. Konferensi tersebut berlangsung di Taylor’s University Malaysia pada tanggal 24 Juli 2024.
Dalam rilis laman resmi ITP, Selasa (30/07/2024), diketahui penghargaan ini diberikan atas makalah inovatif yang dipresentasikan oleh Dr. Nofriady, yang berjudul “Study of Types of Biomass Briquettes with Molding Machine Production Rotary Press System Briquettes Made from Natural Fiber.” Penelitian ini memanfaatkan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai bahan baku untuk briket menggunakan Mesin Rotary Press.
Dalam konferensi internasional tersebut, Dr. Nofriady Handra menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang meraih penghargaan bergengsi ini. Ia merasa sangat terhormat dan bangga atas pencapaian ini.
“Tentu sangat bahagia dan tidak menyangka dapat terpilih menjadi peraih penghargaan ‘Best Paper’ dalam konferensi Internasional ini. Menjadi sebuah kebanggaan bagi saya, bisa membawa nama baik ITP di kegiatan akademik Internasional,” ungkap beliau pada Senin (29/07), seperti dilihat pada laman resmi IPT, Selasa (06/08/2024).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah penumpukan limbah TKKS di area industri kelapa sawit, yang sering menyebabkan pencemaran lingkungan. Dr. Nofriady menyoroti bahwa briket dari TKKS bisa menjadi solusi berkelanjutan.
“Tentu inovasi briket dari serat TKKS ini dapat membantu mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil yang sumber dayanya sangat terbatas,” tutur beliau.
Ia juga menjelaskan bahwa riset ini mendukung pencapaian salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. “Riset ini juga mendukung tercapainya salah satu target 17 indikator utama Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, yakni Clean Energy,” lanjutnya.
Dr. Nofriady juga menambahkan bahwa briket dari TKKS memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan.
“Kualitas TKKS tidak jauh berbeda dengan kualitas biomassa lainnya, yaitu panas dari nyala briket TKKS relatif tinggi berkisar di angka 4200 kal/gr, nyala briket lebih bersih, lebih terjangkau, dan bebas dari bahan kimia,” jelasnya.
Konferensi yang bertema “Forging a Smarter Future and Empowering Sustainability through Clean Technologies and Innovations” dihadiri oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara. Forum ini bertujuan untuk mempromosikan solusi inovatif dan pendekatan praktis dalam bidang teknologi bersih, inovasi digital, dan masyarakat cerdas guna mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dr. Nofriady berharap bahwa inovasi briket dari TKKS ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diproduksi secara komersial, sehingga dapat memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat dan sektor industri.