
(Foto: musimmas.com)
Singapura, HAISAWIT - Abler Nordic, Musim Mas Group, Temasek Foundation, dan Livelihoods Funds meluncurkan inisiatif pendanaan campuran untuk peremajaan sawit berkelanjutan. Program ini diperkenalkan pada Senin (24/03/2025) sebagai bagian dari proyek Sustainable Oil Palm Replanting in Indonesia (SOPRI) yang akan membantu pekebun swadaya mendapatkan akses pembiayaan.
Di Indonesia, pekebun swadaya mengelola lebih dari 40% lahan kelapa sawit. Namun, peremajaan tanaman yang menua menjadi tantangan besar karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Tanpa akses pendanaan yang memadai, pekebun berisiko memperluas lahan ke kawasan hutan.
Managing Director Abler Nordic, Arthur Sletteberg, mengatakan bahwa kemitraan ini bertujuan untuk memberikan solusi keuangan yang dapat diakses oleh pekebun swadaya agar mereka bisa melakukan peremajaan tanpa merambah hutan.
"Membangun hubungan jangka panjang dengan pekebun swadaya, komunitas, dan mitra lokal adalah inti dari upaya kami. Apa yang kami lakukan memang kompleks dan belum pernah dilakukan sebelumnya dalam banyak hal. Namun, hasil sejauh ini menunjukkan bahwa kami memiliki model yang tepat serta strategi mitigasi risiko yang kuat untuk memperluas Climate Smart Fund dan menciptakan perubahan jangka panjang yang berarti bagi pekebun swadaya serta lingkungan," ujar Arthur Sletteberg, dikutip dari laman Musim Mas Group, Rabu (26/03/2025).
Proyek SOPRI akan dimulai dengan mendukung 400 pekebun swadaya di Sumatra yang mengelola total 400 hektare lahan sawit. Program ini mencakup bantuan pendanaan jangka panjang, pelatihan keuangan, sertifikasi keberlanjutan, serta dukungan dalam legalisasi hak atas lahan.
Senior Project Manager Asia Tenggara di Livelihoods Ventures, Sébastien de Royer, menyampaikan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk memberikan solusi yang menyeluruh kepada pekebun swadaya.
"Di Livelihoods Ventures, kami percaya bahwa solusi jangka panjang harus mampu mengatasi tantangan dari akarnya. Melalui kemitraan ini, kami berkomitmen untuk memberdayakan pekebun swadaya dengan dukungan teknis dan pendampingan yang mereka perlukan agar dapat beralih ke sistem perkebunan yang lebih berkelanjutan dan tangguh," ujarnya.
Musim Mas Group, salah satu mitra dalam proyek ini, akan memberikan dukungan teknis untuk memastikan pekebun dapat memperoleh sertifikasi keberlanjutan dan mengakses pasar minyak sawit yang lebih luas. Kolaborasi ini juga melibatkan pemanfaatan teknologi pengawasan satelit untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan.
Proyek ini juga mengembangkan model agroforestri dengan mengintegrasikan tanaman sawit bersama tanaman bernilai ekonomi lainnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pekebun terhadap perubahan iklim serta menjaga kualitas tanah.
Dengan target jangka panjang untuk menjangkau lebih dari 20.000 pekebun swadaya, Abler Nordic menargetkan ekspansi Climate Smart Fund dari dana awal sebesar USD 10 juta menjadi USD 40 juta. Dana ini akan dihimpun dari berbagai sumber, termasuk modal investor, jaminan, dan hibah guna mendukung aksi iklim yang lebih nyata.***