
(Foto; itb.ac.id)
Bandung, HAISAWIT - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology (SMART) Tbk. resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan riset di sektor kelapa sawit. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat ITB, Senin (03/03/2025).
MoU ini mencakup kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat di industri kelapa sawit. Selain itu, kolaborasi ini juga meliputi berbagai program seperti praktik kerja lapangan, seminar, hingga studi banding.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kualitas sumber daya manusia yang lebih baik.
"Salah satu tujuan ITB adalah meningkatkan kualitas SDM. Maka dari itu, diperlukan kerja sama dalam konteks menemukan tempat baik bagi mahasiswa untuk bereksperimen, mendapatkan data yang relevan di lokasi-lokasi industri dan perkebunan kelapa sawit," ujar Prof. Irwan, dikutip dari laman resmi ITB, Senin (03/03/2025).
Ia menambahkan bahwa ITB memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi.
"Kita tidak mungkin sendiri, ITB memang harus berkolaborasi untuk bisa memastikan mahasiswa kita bisa mendapatkan lokasi yang terbaik untuk riset ke depannya," ujarnya.
Dari pihak PT SMART, Lilianawati selaku Kuasa Direksi menyampaikan bahwa kemitraan ini bukan hanya berkaitan dengan tenaga kerja, tetapi juga pengembangan riset dan pemberdayaan masyarakat.
"Kemitraan ini ke depannya juga tak hanya terbatas pada tenaga kerja, tetapi juga pada riset dan empowerment serta community development. Kami berharap bisa berkontribusi dalam tridarma perguruan tinggi," tuturnya.
Kesepakatan ini memberikan peluang bagi mahasiswa ITB untuk lebih banyak terlibat dalam penelitian berbasis industri. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan akses terhadap inovasi akademik yang dapat diterapkan di sektor perkebunan.
Dalam kerja sama ini, ITB dan PT SMART juga merancang program yang memungkinkan pertukaran pengetahuan antara akademisi dan praktisi. Dengan demikian, hasil riset yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi industri sawit.
MoU ini menjadi bagian dari langkah strategis antara institusi akademik dan industri dalam meningkatkan daya saing dan inovasi di sektor kelapa sawit di Indonesia.***