Bio Farma dan MAKSI Kembangkan Suplemen Sawit Dukung Program Gizi Nasional

Bio Farma Group bekerja sama dengan MAKSI dan Kemenperin dalam riset pengembangan suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit. Produk ini mendukung program gizi nasional dan hilirisasi industri sawit.

BERITA

Arsad Ddin

14 Mei 2025
Bagikan :

Rapat Kick Off Kerja Sama Riset Kolaboratif Program Suplemen Kesehatan Sawit, Jakarta (09/05/2025). (Foto: biofarma.co.id)

Jakarta, HAISAWIT – Bio Farma Group menggandeng Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) untuk mengembangkan produk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit. Kolaborasi ini mendukung program nasional pemenuhan gizi, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah tersebut sejalan dengan arahan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperkuat hilirisasi sawit ke sektor kesehatan. Kegiatan resmi dimulai dalam Rapat Kick Off Kerja Sama Riset Kolaboratif di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Agro mendukung penuh kolaborasi ini. Fokus utama diarahkan pada pengembangan Betacarotene (Pro Vitamin A) dan Tocopherol (Vitamin E) dari sawit.

Produk suplemen ini ditargetkan menjadi sumber nutrisi tambahan bagi masyarakat, terutama kelompok rentan. Di antaranya anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Riset kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kecukupan nutrisi masyarakat melalui produk kesehatan yang berasal dari komoditas andalan nasional, kelapa sawit, termasuk dalam rangka menanggulangi stunting dan wasting,” ujar Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika, dikutip laman Biofarma, Rabu (14/05/2025).

Menurut Putu, proses pemurnian kimiawi pada minyak sawit modern menghilangkan sejumlah nutrisi penting. Oleh karena itu, pendekatan alami dalam produksi menjadi relevan untuk suplai vitamin nabati.

“Suplementasi vitamin dari sumber nabati, termasuk dari minyak kelapa sawit yang diproses secara alami, merupakan opsi cerdik untuk menjaga kecukupan nutrisi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak sekolah dan ibu hamil atau menyusui,” lanjut Putu.

Kemenperin turut menyiapkan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk produk suplemen berbasis sawit. Langkah ini mendukung legalitas dan peluang pasar bagi berbagai pihak.

Pertemuan teknis ilmiah akan digelar guna merumuskan konsep produk bersama para ahli gizi nasional. Kementerian juga akan menjembatani regulasi dan perlindungan kekayaan intelektual dari hasil riset ini.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma Group, Soleh Ayubi, menyebut kerja sama ini sebagai bagian dari sinergi antara sektor kesehatan dan agro. Tujuannya adalah memperkuat pemanfaatan potensi dalam negeri.

Selain itu, riset ini juga membuka peluang eksplorasi hilirisasi sawit di luar energi dan pangan. Potensi sawit di bidang kesehatan dinilai masih luas dan belum tergarap optimal.

“Diharapkan model pionir collaborative research antara pihak MAKSI dan PT Kimia Farma Tbk, bagian dari Bio Farma Group, dalam produk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit ini dapat menjadi tonggak sejarah baru pengembangan industri agro di Indonesia—sektor yang masih terbuka luas dan sangat potensial untuk dieksplorasi hingga ke skala komersial,” kata Putu.***

Bagikan :

Artikel Lainnya