
Pelepasan ekspor lidi sawit oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama jajaran Unand dan BPDP di Bukittinggi. (Foto: Doc. BPDP)
Bukittinggi, HAISAWIT – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Universitas Andalas (Unand) melaksanakan pelepasan ekspor produk lidi sawit pada Jumat (25/04/2025) di Bukittinggi. Produk ini merupakan hasil pengembangan dari alumni Inkubasi Bisnis UKMK Sawit BPDP.
Kegiatan pelepasan ekspor dipimpin oleh Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, SP, bersama sejumlah pejabat dari BPDP dan Unand. Prosesi ini digelar di halaman Istana Bung Hatta, Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasinya terhadap capaian ekspor lidi sawit yang berasal dari hasil pembinaan BPDP dan Unand.
“Pada hari ini, dari hasil pembinaan yang dilakukan BPDP dan Unand, berhasil mengekspor produk dari bahan lidi sawit yang menghasilkan devisa, untuk itu mari kita lepas (ekspor) bersama-sama,“ ujar Gubernur Mahyeldi, dikutip laman BPDP, Minggu (27/04/2025).
Lebih lanjut, Gubernur Mahyeldi berharap munculnya lebih banyak pengusaha muda di sektor sawit yang mampu berkiprah di pasar internasional.
“Semoga dengan pelepasan ekspor ini kedepan akan muncul lagi pengusaha-pengusaha milenial baru yang juga mengekspor bahan dari sawit,“ sambungnya.
Sementara itu, Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah, menjelaskan bahwa pengembangan produk lidi sawit telah lama dilakukan melalui kerja sama dengan Universitas Andalas.
“Pengembangan produk lidi sawit ini telah dilakukan BPDP bekerjasama dengan Universitas Andalas sejak lama. Pelaku usaha yang menghasilkan produk lidi sawit ini merupakan alumni dari kegiatan Inkubasi Bisnis UKMK Sawit yang diselenggarakan BPDP dan Unand pada tahun 2021,” ujarnya.
CEO CV Surya Agro Nusantara, Muhammad Abdu Shadli, menuturkan bahwa produk lidi sawit yang diekspor saat ini ditujukan untuk pasar India dan Nepal.
“Produk lidi sawit yang dilepas ini merupakan bagian dari produk lidi sawit yang diekspor ke negara India. Bulan ini kami mengirimkan satu paket kontainer (25 ton) ke India. Ini merupakan kontainer keenam yang kami ekspor di tahun 2025 dengan tujuan negara India dan Nepal. Saat ini telah ada pula penjajakan pembelian dari buyer di Pakistan,” jelas Shadli.
Ia juga menambahkan bahwa bahan baku lidi sawit diperoleh langsung dari petani sawit di Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya.
“Lidi sawit kami ambil dari petani sawit di Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya. Nanti petani yang akan meraut (lidi sawit) dan dikumpulkan oleh tim kami pada jadwal-jadwal tertentu. Petani sawit merupakan penerima manfaat utama dari produksi ini. Diperkirakan ribuan petani sawit yang terlibat dalam proses produksi ini di Pasaman dan sekitarnya,” ungkapnya.
Dari data internal perusahaan, produksi lidi sawit di Pasaman Barat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
“Masyarakat Pasaman Barat saat ini mampu menghasilkan 100 ton – 200 ton per bulan, dengan harga lidi sawit di tingkat petani sekitar Rp 4.000/kg, maka diperkirakan perputaran ekonomi di Pasaman Barat dari produksi lidi sawit ini mencapai Rp 400 juta sampai dengan Rp 800 juta sebulan,” beber Shadli.
Kegiatan pelepasan ekspor ini juga merupakan bagian dari program Praktek Ekspor UKMK Sawit, yang digelar BPDP bersama Unand selama tiga hari sejak Jumat (25/04/2025) hingga Minggu (27/04/2025).
Dalam pelaksanaannya, program ini diikuti oleh 50 peserta UKM Sawit yang mendapatkan pelatihan praktis tentang mekanisme ekspor. Fokus utama pelatihan adalah mendorong UKM sawit untuk memasuki pasar global secara lebih aktif.
Kolaborasi antara BPDP dan Universitas Andalas dalam program ini bertujuan memperkuat hilirisasi produk sawit di Sumatera Barat melalui pengembangan UMKM berbasis sawit.***