Wapres Gibran Rakabuming Ajak Malaysia Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Industri Sawit

Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor kelapa sawit. Wapres Gibran mendorong peran Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) dan memperluas pasar sawit global.

BERITA

Arsad Ddin

22 April 2025
Bagikan :

Wapres Gibran dan Wakil PM Malaysia bahas kerja sama sawit dan industri halal dalam pertemuan bilateral di Istana Wakil Presiden, Senin (21/04/2025). (Foto: Tangkapan layar YT 
Setwapres)

Jakarta, HAISAWIT - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Bin Hamidi, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Senin (21/04/2025). Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari pembicaraan sebelumnya antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang berlangsung pada Januari 2025.

Kerja sama antara kedua negara menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut, dengan sejumlah sektor yang dibahas, termasuk ekonomi, industri halal, dan pembangunan manusia. Salah satu topik penting yang dibicarakan adalah penguatan hubungan di bidang ekonomi, khususnya dalam sektor kelapa sawit.

Wapres Gibran menyampaikan pentingnya memperluas akses pasar global untuk minyak kelapa sawit, serta memperkuat peran Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam mengatur industri ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor sawit Indonesia.

“Kemudian juga kerjasama untuk industri halal, karena Indonesia dan Malaysia ini adalah masyarakat muslim yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dikutip Selasa (22/04/2025).

Selain itu, kedua negara juga membahas pentingnya kerjasama di bidang industri halal. Wapres Gibran menyarankan agar Indonesia dan Malaysia semakin memperkuat sinergi dalam pengembangan produk halal, terutama di sektor makanan, farmasi, kosmetika, dan busana adat.

Upaya mengatasi hambatan tarif dan non-tarif dalam perdagangan produk halal juga menjadi salah satu topik penting dalam pertemuan ini. Wapres Gibran mengajak Malaysia untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang ada, sehingga dapat meningkatkan perdagangan produk halal antar kedua negara.

Terkait dengan sektor pekerja migran, Wapres Gibran juga menekankan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia di Malaysia. Peningkatan sistem perekrutan yang sesuai prosedur dan penguatan pusat pembelajaran komunitas menjadi salah satu langkah strategis yang disarankan.

“Kemudian juga perlindungan pekerja migran Indonesia, yaitu diintensifkan (penguatan) itu one channel system bagi perlindungan tenaga kerja Indonesia,” ujar Pratikno dalam kesempatan yang sama.

Dalam pembahasan yang lebih luas, Wapres Gibran juga mengajak Malaysia untuk memperkuat kerja sama dalam bidang logistik dan mobilitas masyarakat, salah satunya melalui proyek Kapal RoRo (Roll On/Roll Off) rute Batam-Johor. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar kedua negara, terutama dalam sektor transportasi.

Lebih lanjut, Wapres juga menekankan pentingnya penguatan hubungan antarwarga (people-to-people connection), khususnya terkait dengan perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesia. Wapres berharap hubungan ini dapat semakin solid dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama.

Sementara itu, dalam aspek keamanan dan politik, Wapres Gibran menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Hal ini akan meliputi berbagai isu penting, seperti penanganan terorisme, penyelundupan barang dan manusia, serta tindak pidana lainnya.

“Tentu nanti akan ada rapat-rapat teknis selanjutnya, khususnya pembahasan penguatan kerja sama di bidang perbatasan dalam hal penanganan terorisme, kemudian penyelundupan baik barang dan manusia, narkotika, tadi yang disampaikan Pak Menko PMK, terkait dengan nelayan, illegal fishing, dan sebagainya,” ungkap Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan Indonesia-Malaysia, tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam bidang politik, sosial, dan budaya. Kedua negara sepakat untuk bekerja lebih erat dalam berbagai sektor, yang tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak dalam jangka panjang.

Kerja sama ini juga dipandang sebagai peluang besar untuk memperkuat posisi Indonesia dan Malaysia di kancah internasional, terutama di sektor-sektor strategis seperti kelapa sawit dan industri halal. Harapannya, dengan peningkatan kolaborasi ini, kedua negara dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang terus berkembang.***

Bagikan :

Artikel Lainnya