BPDP, Ditjenbun, dan PT. CWE Buka Pintu Perubahan: Petani Sawit Dilatih, Produktivitas Ditingkatkan

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari (16–20 Juni 2025) ini diikuti oleh 144 petani kelapa sawit dari Kabupaten Bengkulu Selatan, yang terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu: Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan I, II, dan III sebanyak 90 orang serta Pelatihan Teknis Panen dan Pasca Panen Angkatan I dan II sebanyak 54 orang.

BERITA

HLS Redaksi

21 Juni 2025
Bagikan :


Bengkulu, HAISAWIT - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit melalui program-program strategis. Salah satunya adalah Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, dengan menggandeng PT. Citra Widya Education. PT Citra Widya Education (PT CWE) mendapat kepercayaan sebagai salah satu lembaga pelatihan yang mendampingi petani di Kabupaten Bengkulu Selatan. Bapak Nugroho selaku Direktur Utama PT CWE, dalam sambutannya menyatakan, “Merupakan suatu kebanggaan bagi kami dapat ambil bagian dalam program nasional ini. Kami berkomitmen menyelenggarakan pelatihan yang berkualitas dan aplikatif bagi para pekebun sawit.”

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari (16–20 Juni 2025) ini diikuti oleh 144 petani kelapa sawit dari Kabupaten Bengkulu Selatan, yang terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu: Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan I, II, dan III sebanyak 90 orang serta Pelatihan Teknis Panen dan Pasca Panen Angkatan I dan II sebanyak 54 orang. Materi pelatihan disampaikan oleh para praktisi dan akademisi berpengalaman di bidang kelapa sawit. Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan ke kebun PT Daria Dharma Pratama (DDP) untuk mengamati langsung praktik teknis budidaya, panen dan pasca panen di lapangan. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta profesionalisme pekebun rakyat dalam mengelola tata kelola kebun sawit secara berkelanjutan. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan teknis petani, produktivitas kebun, kesejahteraan petani, serta dukungan terhadap kemandirian pangan nasional.


Perlu diketahui bahwa sekitar 42% dari total 16,38 juta hektar lahan sawit di Indonesia dikelola oleh petani rakyat atau setara dengan 6,7 juta hektar. Oleh karena itu, menjadi penting bagi pemerintah untuk hadir mendampingi petani rakyat melalui pelatihan dan dukungan nyata seperti yang dilakukan dalam program ini ujar Pak Nugroho. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ibu Rosmala Dewi, S.P., M.Si. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Pelatihan ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden RI. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang kolaborasi untuk terus meningkatkan produktivitas petani sawit,” ujarnya. Harapan beliau kegiatan pelatihan diikuti dengan baik sehingga ilmu yang didapatkan dapat diterapkan kembali di kebun masing-masing, karena yang dapat mengikuti pelatihan ini terbatas. Masih banyak petani yang belum dapat kesempatan mengikuti pelatihan ini sehingga ilmunya dapat dibagikan kepada petani lain.

Senada dengan itu, Bapak Ahmad Sukirman, S.P., Kepala Bidang Perkebunan, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan yang mengatakan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat dalam peningkatan pemahaman peserta pelatihan sehingga mampu meningkatkan kualitas pekebun dalam menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit. Beliau berpesan kepada para peserta yang mewakili Kabupaten Bengkulu Selatan untuk aktif berdiskusi dan sharing pengalaman yang ada di lapangan. Maka seluruh pihak penyelenggara berharap agar para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh karena pelatihan ini bukan hanya tentang peningkatan kapasitas individu, tetapi tentang membangun masa depan sawit rakyat Indonesia yang berkelanjutan, mandiri, dan berdaya saing.

Bagikan :

Artikel Lainnya