Wabup Aceh Tengah Muchsin Hasan Buka Diskusi FOLUR, Bahas Pengembangan Pangan Lokal dan 4 Komoditas yang Ditargetkan Termasuk Sawit

Proyek FOLUR hadir di Aceh Tengah melalui forum diskusi yang dibuka Wabup Muchsin Hasan. Kegiatan ini menyoroti strategi kolaboratif dalam membangun ketahanan pangan lokal dan keberlanjutan komoditas seperti sawit dan kopi.

BERITA

Arsad Ddin

13 Juni 2025
Bagikan :

Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan (Foto: Doc. Humas Pemkab Aceh Tengah).

Takengon, HAISAWIT – Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, membuka diskusi multipihak yang menjadi bagian dari pelaksanaan Proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR), Kamis (12/06/2025).

Diskusi tersebut berlangsung di Hotel Parkside Gayo Petro, Takengon, dan menghadirkan berbagai pihak mulai dari OPD, akademisi, petani, pelaku usaha kopi, hingga organisasi masyarakat sipil.

Kegiatan ini digelar untuk membahas pengembangan kebijakan pangan lokal berbasis pendekatan lanskap yang menjadi kerangka kerja utama dalam Proyek FOLUR.

Dalam sambutannya, Muchsin Hasan menyampaikan bahwa pangan lokal merupakan salah satu kekuatan strategis yang perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah.

“Pangan lokal adalah aset berharga yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Melalui diskusi ini, kita berharap dapat merumuskan rekomendasi kebijakan yang partisipatif dan berkelanjutan, sesuai dengan kearifan lokal serta kebutuhan masyarakat Aceh Tengah,” ujar Muchsin Hasan, dikutip dari laman Humas Aceh Tengah, Jumat (13/06/2025).

Ia juga menyampaikan pentingnya pendekatan kolaboratif antar pihak agar pembangunan pangan lokal tidak hanya fokus pada aspek produksi, tetapi juga pengolahan dan pemasaran.

“Saya berharap, melalui kolaborasi semua pihak yang hadir hari ini, kita dapat menciptakan model pengembangan pangan lokal yang tangguh dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas,” sambungnya.

Diskusi ini merupakan bagian dari Proyek FOLUR yang dijalankan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bersama mitra nasional dan internasional.

FOLUR dirancang untuk memperkuat sistem pangan berkelanjutan melalui tata guna lahan yang memperhatikan keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.

Empat komoditas utama yang ditargetkan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Keempatnya dipandang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan dan perekonomian lokal.

Pengembangan rantai nilai untuk masing-masing komoditas akan didorong melalui pendekatan lintas sektor, termasuk perbaikan akses pasar dan teknologi tepat guna.

Forum diskusi ini menjadi wadah untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam integrasi lanskap pertanian dan perlindungan lingkungan di Aceh Tengah.***

Bagikan :

Artikel Lainnya