Makassar, HAISAWIT - Kegiatan GenSawit Kota Makassar yang mengambil tema “Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia” ini diselenggarakan pada Kamis, 17 Oktober 2024 di Novotel Makassar. Adapun kegiatan ini diikuti oleh sekitar 280 Mahasiswa/i yang berasal dari 17 kampus di Kota Makassar. Selain penyampaian fakta objektif sawit melalui Talkshow, BPDPKS juga menyelenggarakan Lomba Essay Sawit, University of Sawit, serta Olimpiade #SawitBaik yang diikuti oleh seluruh peserta kegiatan.
Informasi positif tentang
kelapa sawit secara terstruktur dengan sasaran yang terarah dan spesifik
penting untuk dilakukan agar tujuan promosi kelapa sawit dapat tercapai secara
optimal. Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah penyebaran informasi
tentang kelapa sawit yang tidak didasarkan pada fakta objektif di lingkungan
pendidikan. Dampak dari penyebaran isu ini sangat besar karena terjadi
dalam dunia pendidikan yang dikhawatirkan dapat dianggap sebagai kebenaran umum
oleh peserta didik, yang merupakan generasi muda Indonesia.
Berdasarkan hasil Sensus
Penduduk Indonesia tahun 2020, generasi Z merupakan generasi dominan di
Indonesia saat ini. Oleh karena itu, upaya untuk menangkal isu negatif tentang
kelapa sawit di lingkungan pendidikan menjadi sangat penting. Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali melanjutkan edukasi tentang fakta
objektif kelapa sawit di universitas melalui GenSawit Kota Makassar tahun 2024.
Kota Makassar merupakan kota
kelima di tahun 2024 ini yang dipilih menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan
kegiatan GenSawit. Meskipun tidak memiliki perkebunan kelapa sawit, generasi
muda di kota ini cenderung memiliki pengetahuan yang minim tentang kelapa sawit
lantaran tidak merasakan manfaat langsung dari perkebunan kelapa sawit,
sehingga rentan terhadap penyebaran isu negatif.
Membuka acara, Direktur
Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan
BPDPKS, Kabul Wijayanto mengatakan, generasi muda memiliki peran yang sangat
vital dalam pemberdayaan dan pengembangan sawit berkelanjutan di Indonesia.
“Dalam pengembangan sawit, banyak
program yang dilakukan oleh BPDPKS, salah satunya adalah program promosi dengan
menyasar generasi muda atau milenial agar mengetahui manfaat sawit secara
menyeluruh,” ungkap Kabul Wijayanto.
Dijelaskan Kabul Wijayanto, BPDPKS
bertugas menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit
berkelanjutan, kemudian mengelola dana melalui investasi jangka panjang
dan/atau jangka pendek dengan menjaga prinsip kehati-hatian dalam mendukung
sektor sawit Indonesia.
“Harapan kami bahwa semoga anak muda
atau milenial dapat terlibat dalam pengembangan sawit agar petani kelapa sawit
juga meningkat khususnya di bidang pertanian itu sendiri,” tutup Kabul
Wijayanto.
Hadir sebagai salah seorang narasumber, Prof.
Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA., IPU selaku Guru Besar Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan IPB University menyampaikan, komoditas sawit dituding lebih keras
menjadi sebab terjadinya deforestasi. Padahal, proses alih fungsi kawasan hutan
menjadi peruntukan bukan hutan diperbolehkan dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang
Rencana Tata Ruang Nasional (setiap lima tahun sekali) sepanjang disetujui oleh
mayoritas komponen negara di Dewan Perwakilan Rakyat.
“Dengan demikian jelaslah bahwa Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional/Provinsi/Daerah dan segala perubahan yang terkait
dengannya, yang memuat peruntukan tanah untuk berbagai keperluan merupakan
salah satu bentuk kedaulatan bangsa Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat
oleh bangsa lain di dunia,” kata Prof. Yanto Santosa dalam paparannya.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Yanto, dari
seluruh komoditi-komoditi non migas di Indonesia bahkan di dunia, sawit akan tetap
menjadi komoditi unggul di negara kita, karena turunan dari pengolahan sawit
sangat banyak dan sangat memiliki manfaat bagi masyarakat. Hal ini menjadi
penyebab kelapa sawit selalu mendapatkan tudingan-tudingan negatif agar citra
sawit tersebut tidak baik di mata dunia.
Dalam mendukung
pemahaman Mahasiswa/i terkait informasi kelapa sawit secara holistik, BPDPKS
juga menghadirkan narasumber diantaranya Achmad Maulizal Sutawijaya selaku
Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS dan Djono Albar Burhan selaku Ketua Departemen Ketua
Departemen SDM dan Hubungan Internasional DPP APKASINDO. BPDPKS juga
menghadirkan public figure yakni Shani Indira untuk mendukung semakin
masifnya penyebaran informasi sawit di media sosial.