BPDPKS menandatangani perjanjian beasiswa dengan 23 kampus di 10 provinsi, mendukung 3.000 mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi SDM perkebunan kelapa sawit.
April
21 Agustus 2024BPDPKS menandatangani perjanjian beasiswa dengan 23 kampus di 10 provinsi, mendukung 3.000 mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi SDM perkebunan kelapa sawit.
April
21 Agustus 2024Jakarta, HAISAWIT – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perkebunan kelapa sawit dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pendidikan untuk tahun 2024. Kerja sama ini melibatkan 23 kampus dari 10 provinsi di Indonesia dan akan memberikan beasiswa kepada 3.000 mahasiswa yang telah direkomendasikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari upaya BPDPKS untuk mendorong peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional. Total dana yang dikerjasamakan mencapai Rp498 miliar, yang akan digunakan untuk membiayai pendidikan para penerima beasiswa, termasuk biaya perkuliahan, biaya hidup, biaya buku, biaya wisuda, biaya sertifikasi kompetensi, serta biaya perjalanan dari tempat asal ke kampus.
Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar, menyampaikan bahwa sejak tahun 2016, BPDPKS telah memberikan beasiswa kepada 6.265 mahasiswa dengan total dana sebesar Rp587 miliar. Pada tahun 2024, dana yang dialokasikan untuk pengembangan SDM mencapai Rp151 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp130 miliar pada periode yang sama.
Dalam sambutannya, Ketua Komite Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, Darmansyah Basyarudin, menekankan pentingnya bagi setiap kampus untuk merujuk pada standar kompetensi yang berlaku. Dia menyoroti perlunya memastikan bahwa lulusan program beasiswa memiliki soft skill, hard skill, sikap kerja yang disiplin, kreatif, inovatif, serta ilmu yang relevan dengan kebutuhan industri sawit.
Acara ini juga menampilkan bimbingan teknis dari Rangga Rahmananda, Senior Analis Program Pelayanan BPDPKS, yang menjelaskan proses pelaksanaan beasiswa, mulai dari persiapan, pencairan dana, hingga pelaporan dan evaluasi kegiatan. Sulthan M. Yusa, Pejabat Pembuat Komitmen BPDPKS, mengingatkan pentingnya komitmen lembaga pendidikan dalam mengelola beasiswa secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Melalui kerja sama ini, BPDPKS berharap dapat memperkuat kemampuan dan kompetensi SDM di sektor perkebunan kelapa sawit, yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya target nasional produksi CPO sebesar 60 juta ton pada tahun 2030. BPDPKS juga berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas industri kelapa sawit nasional.