DISIGT berkomitmen mengoptimalkan informasi geospasial untuk mendukung tata kelola industri sawit yang berkelanjutan melalui program-program unggulan di 2025
Arsad Ddin
19 Januari 2025DISIGT berkomitmen mengoptimalkan informasi geospasial untuk mendukung tata kelola industri sawit yang berkelanjutan melalui program-program unggulan di 2025
Arsad Ddin
19 Januari 2025(Foto: big.go.id)
Cibonong, HAISAWIT – Direktorat Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik (DISIGT) mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial dalam mendukung tata kelola industri kelapa sawit. Hal ini disampaikan dalam acara pencanangan "DISIGT Menuju WBK 2025" yang digelar di Gedung I, Lantai 2, Badan Informasi Geospasial (BIG).
Dalam sambutannya, Direktur DISIGT, Lien Rosalina, mengapresiasi kinerja personel sepanjang 2024. Ia menyoroti berbagai pencapaian signifikan, termasuk kontribusi DISIGT dalam Satuan Tugas Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit.
“Beberapa kegiatan mencatatkan prestasi luar biasa, salah satunya adalah kontribusi dalam Satuan Tugas Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit yang memperkuat peran BIG dalam optimalisasi penerimaan negara,” ungkap Lien seperti dilihat pada laman resmi BIG, Jumat (17/01/2025).
DISIGT merupakan unit kerja baru yang dibentuk setelah perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BIG pada Juli 2024. Meskipun baru, DISIGT bertekad melanjutkan prestasi pendahulunya, Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT), yang berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada 2023.
Selain itu, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik (IGT), Antonius Bambang Wijanarto, menekankan pentingnya sinergi antar direktorat dalam mewujudkan program kerja DISIGT.
“Koordinasi dan kerja sama dengan direktorat lain, khususnya di bawah Deputi Bidang IGT, menjadi kunci menghadapi kegiatan 2025 yang cukup padat,” ujar Anton.
Salah satu program utama DISIGT di tahun 2025 adalah evaluasi kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit. Program ini bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data akurat demi keberlanjutan industri sawit nasional.
Selain evaluasi lahan, DISIGT juga berfokus pada integrasi dan sinkronisasi data geospasial-statistik, terutama untuk wilayah Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara. Program ini mencakup integrasi data karbon biru dan optimalisasi kesesuaian Areal Statement (KAS) PBB P5 untuk perkebunan kelapa sawit.
Acara ini juga menjadi momentum evaluasi kinerja tahun 2024 sekaligus penyusunan rencana kerja untuk 2025. Lima program utama DISIGT yang dirancang untuk mendukung para stakeholder meliputi layanan tumpang tindih IGT, pembinaan integrasi informasi geospasial, dan sinkronisasi geospasial.
Di akhir acara, penghargaan Best Employee of the Year diberikan kepada Puspa Kusumawardhani atas dedikasinya dalam mendukung program DISIGT. Sedangkan Sri Lestari Munajati menerima penghargaan sebagai Best PIC of the Year.
Dengan program-program unggulannya, DISIGT optimistis dapat memperkuat tata kelola industri kelapa sawit yang berbasis data geospasial. Hal ini diharapkan mampu mendukung pengelolaan sawit yang lebih transparan, berkelanjutan, dan berkontribusi positif bagi penerimaan negara.***