Dorong Kemandirian Perempuan, Nagari Ranah Koto Tinggi Gelar Pelatihan Piring Lidi Sawit

Pelatihan pembuatan piring dari lidi sawit digelar di Nagari Ranah Koto Tinggi sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui pemanfaatan limbah sawit menjadi produk bernilai jual.

BERITA HAI PRODUK SAWIT

Arsad Ddin

4 Juni 2025
Bagikan :

Pemerintah Nagari Ranah Koto Tinggi gelar pelatihan pemberdayaan perempuan pembuatan piring lidi sawit di Kantor Wali Nagari Ranah Koto Tinggi, Selasa (27 Mei 2025). (Foto: pasamanbaratkab.go.id).

Pasbar, HAISAWIT – Pemerintah Nagari Ranah Koto Tinggi menggelar pelatihan pembuatan piring dari lidi sawit bagi kaum perempuan. Pelatihan ini berlangsung di Kantor Wali Nagari pada Selasa (27/05/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha bagi perempuan melalui pemanfaatan limbah lidi sawit menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi.

Pelatihan tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat nagari. Peserta terdiri dari kader PKK, pendamping lokal desa (PLD), tokoh masyarakat, dan warga lainnya.

Peserta mengikuti sesi teori dan praktik, mulai dari pemilihan lidi sawit hingga proses perangkaian piring. Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan berlangsung.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah nagari mendorong ekonomi kreatif lokal yang berbasis pada potensi sumber daya alam sekitar.

Penjabat (Pj) Wali Nagari Ranah Koto Tinggi, Marwin, A.Ma.Pd., menyampaikan pentingnya membekali perempuan dengan keterampilan yang mendukung usaha mandiri.

“Selain pendidikan, keterampilan juga penting untuk membuka peluang ekonomi. Kami berharap, pelatihan ini dapat membantu perempuan di Nagari Ranah Koto Tinggi menjadi lebih mandiri dan kreatif,” ujar Marwin, dikutip dari laman Pemkab Pasbar, Rabu (04/06/2025).

Salah satu peserta pelatihan juga memberikan tanggapannya. Ia menilai pelatihan ini membawa manfaat langsung bagi ekonomi rumah tangga.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk menambah keterampilan, tapi juga sebagai peluang untuk menambah penghasilan,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini memanfaatkan bahan baku dari kebun sawit, yaitu lidi yang umumnya dianggap limbah. Bahan tersebut diolah menjadi kerajinan piring yang bisa dijual.

Pemerintah nagari mendorong warga agar hasil pelatihan tidak hanya menjadi keterampilan baru, tetapi juga dikembangkan dalam bentuk usaha kecil.

Selain pelatihan, kegiatan ini juga menjadi ruang bertemu dan bertukar gagasan antarperempuan nagari, terutama dalam mengembangkan ide usaha berbasis lokal.***

Bagikan :

Artikel Lainnya