BRIN Dorong Riset Kolaboratif Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Wujudkan Ekonomi Sirkular

BRIN mengajak kerja sama internasional dalam riset pemanfaatan limbah sawit untuk mendukung ekonomi sirkular. Seminar daring ini membuka peluang kolaborasi teknologi pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

BERITA HAI INOVASI SAWIT

Arsad Ddin

6 Mei 2025
Bagikan :

Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: Canva/slpu9945)

Jakarta, HAISAWIT – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong penguatan kolaborasi riset internasional dalam pemanfaatan limbah biomassa sawit untuk mendukung ekonomi sirkular. Upaya ini mengemuka dalam seminar daring bertema Sustainable Waste Valorization and Economic Feasibility, Selasa (29/04/2025).

Pemanfaatan limbah sawit seperti tandan buah segar, serat, dan cangkang dinilai berpotensi besar sebagai sumber energi terbarukan dan bahan bernilai tambah. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan lingkungan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Nugroho Adi Sasongko, menyampaikan pentingnya membuka ruang kerja sama lintas negara dalam riset limbah.

“BRIN terbuka dan berkomitmen penuh untuk mengeksplorasi peluang riset kolaboratif di bidang pemanfaatan limbah, serta kami menyambut setiap inisiatif yang dapat menghasilkan dampak dan manfaat timbal balik,” ujar Nugroho, dikutip laman BRIN, Selasa (06/05/2025).

Dalam sesi pemaparan, Direktur Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Universitas Lampung, Prof. Udin Hasanudin, menjelaskan bahwa limbah dari pabrik kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

“Limbah ini dapat dipilih untuk dimanfaatkan sebagai energi, pakan, atau bahkan makanan,” jelasnya.

Kerja sama internasional turut mendapat dukungan dari peneliti Korea Selatan. Mereka melihat potensi biomassa Indonesia sangat besar dan terbuka untuk pengembangan bersama.

“Dengan dukungan pemerintah dan peneliti dari dua negara, saya berharap seminar ini dapat membantu menyebarkan pemahaman kita dalam pemanfaatan biomassa,” ujar Lee Donmin dari National Institute of Green Technology.

Perekayasa Ahli Madya BRIN, Dudi Iskandar, menambahkan bahwa Indonesia menghasilkan berbagai jenis limbah yang volumenya sebanding dengan tingkat urbanisasi yang tinggi.

“Jenis-jenis limbah ini perlu menjadi perhatian jika di masa depan kita ingin melakukan kolaborasi,” ujarnya.

Ia menyebut, target nasional untuk pengelolaan limbah sebesar 100 persen pada tahun 2029 membuka ruang kolaborasi teknologi yang lebih luas. Salah satunya dengan melibatkan Korea melalui skema kerja sama riset dan pengembangan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya