HASI 2025: Puluhan Exhibitor Tampilkan Inovasi Terbaru dalam Industri Sawit, Dari Mekanisasi hingga Digitalisasi

Diikuti oleh 31 exhibitor, HASI 2025 menyajikan teknologi terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi produksi sawit dan mendukung keberlanjutan industri. Acara ini menjadi platform penting untuk kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan global di sektor kelapa sawit.

BERITA

Arsad Ddin

8 Mei 2025
Bagikan :

Berbagai produk teknologi terbaru di industri sawit, seperti solusi mekanisasi dan digitalisasi, dipamerkan dalam Simposium HASI 2025 di Jakarta pada Rabu (07/05/2025). (Foto: Doc. Hai Sawit).

Jakarta, HAISAWIT - Industri kelapa sawit terus menunjukkan peran pentingnya dalam perekonomian Indonesia. Untuk memperkenalkan inovasi terbaru, sebanyak 31 exhibitor hadir dalam acara HASI 2025 yang berlangsung di Jakarta.

Para exhibitor memamerkan berbagai solusi teknologi yang dapat mendukung efisiensi dan keberlanjutan industri sawit. Inovasi dalam mekanisasi, digitalisasi, dan teknologi terbaru menjadi fokus utama di acara ini.

"Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Dalam menghadapi tantangan global, termasuk persaingan pasar, keberlanjutan lingkungan, serta kebutuhan akan efisiensi dan produktivitas, inovasi teknologi menjadi kunci utama," ujar M Gema Aliza, Pemimpin Umum Hai Sawit Indonesia, Rabu (07/05/2025).

HASI 2025 bertujuan untuk mempertemukan berbagai pihak terkait industri sawit dari Indonesia dan Malaysia. Para ahli, praktisi, serta pemangku kepentingan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai topik teknologi industri sawit.

"Acara ini terbagi dalam 7 sesi simposium yang menampilkan materi-materi berkualitas dari para ahli dan praktisi dari kedua negara," tambah Gema.

Materi yang dibahas mencakup mekanisasi pertanian, digitalisasi produksi, inovasi teknologi, serta strategi keberlanjutan.

Sejumlah exhibitor turut memeriahkan acara ini, termasuk PT Multi Niaga Nusantara, PT Iweka Digital Solusi, PT Pascal Biotech, dan banyak lagi. Mereka membawa teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas serta mengurangi dampak lingkungan dari industri sawit.

Para peserta di acara ini juga menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap berbagai solusi yang diperkenalkan. Sebanyak 578 peserta dari Indonesia dan Malaysia hadir untuk mengikuti sesi-sesi yang diselenggarakan.

Sesi simposium menjadi momen penting bagi para peserta untuk mendalami penerapan teknologi terkini di sektor sawit. Salah satu topik utama adalah penggunaan digitalisasi untuk mengoptimalkan proses produksi kelapa sawit.

Melalui HASI 2025, diharapkan dapat muncul solusi yang mendukung daya saing industri sawit Indonesia di kancah internasional. Inovasi yang dibawa oleh para exhibitor menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Badan Pengelola Dana Perkebunan dan sejumlah perusahaan besar turut serta dalam acara ini, membawa produk dan solusi terbaru untuk membantu meningkatkan industri sawit yang lebih ramah lingkungan.

HASI 2025 juga menjadi kesempatan bagi para profesional sawit untuk memperluas jejaring dan berdiskusi langsung dengan para ahli industri. Acara ini berhasil menyatukan berbagai pihak dalam satu platform yang produktif.

Menutup acara, Gema mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini memberi manfaat besar bagi kemajuan industri sawit yang berkelanjutan. Semua pihak yang hadir diharapkan dapat berkolaborasi lebih lanjut dalam menciptakan inovasi bagi masa depan industri sawit.***

Bagikan :

Artikel Lainnya