Petani Aspekpir Riau Praktekkan Pembuatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit

Sebanyak 100 petani sawit anggota Aspekpir di Kampar, Riau, dilatih memproduksi biochar dari tandan kosong sawit. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas tanah dan nilai ekonomi limbah sawit.

BERITA

Arsad Ddin

16 Mei 2025
Bagikan :

Pelatihan Pembuatan Biochar Aspekpir di KUD Karya Sembada, Kampar, Rabu (14/05/2025). (Foto: bpdp.or.id).

Kampar, HAISAWIT – Petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Riau mempraktekkan pembuatan biochar dari tandan kosong sawit. Biochar ini dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.

Kegiatan ini digelar di KUD Karya Sembada, Desa Batang Tindih, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/05/2025).

Pelatihan diikuti 100 petani anggota Aspekpir setempat. Peserta dilatih langsung oleh instruktur dari Yayasan Agathis Dammara Karbon dan praktisi biochar.

Pelatihan ini didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP). Kehadiran BPDP turut memberi semangat bagi petani dalam mengolah limbah sawit menjadi produk bernilai.

Perwakilan BPDPKS, Anwar Sadat, menyampaikan pentingnya kegiatan ini bagi kesejahteraan petani. Ia berharap peserta dapat menerapkan pengetahuan tersebut di kebun mereka.

"Harapan saya para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, menyerap materi yang disampaikan para pembicara dan mengaplikasikan biochar yang dibuatnya di kebun sawitnya. Apalagi tandan kosong sawit yang menjadi bahan baku (biochar) banyak tersedia di sini," ujar Anwar Sadat, dikutip laman BPDP, Jumat (16/05/2025).

Mirza Arif Zainal dari Yayasan Agathis menjelaskan proses pembuatan biochar dilakukan dengan pembakaran terbatas oksigen pada suhu 200 hingga 250 derajat Celsius. Proses ini menghasilkan arang aktif dengan kandungan karbon tinggi.

Menurutnya, biochar memiliki pori-pori halus yang bermanfaat bagi tanah. Sifatnya mampu menyerap dan menyimpan air serta unsur hara.

“Secara fisik, tampilan biochar seperti arang untuk bakaran sate, ayam panggang, dan sejenisnya. Namun, biochar memiliki struktur yang jauh lebih berpori/berongga dibandingkan arang biasa,” jelas Mirza.

Ia juga menyampaikan bahwa biochar mendukung pertumbuhan akar dan kelembaban tanah. Biochar tidak bersifat sebagai pupuk, melainkan sebagai pembenah tanah.

“Dengan kemampuan menyerap/menyimpang air dan unsur hara, biochar mampu menjaga kelembaban tanah sehingga akar tanaman dapat berkembang lebih baik,” katanya.

Arif Firmansyah sebagai pengguna biochar menambahkan bahwa produk ini memiliki nilai jual. Permintaan pasar terhadap biochar terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

“Petani kelapa sawit punya peluang untuk memanfaatkan biochar sebagai produk yang layak dipasarkan di sekitar tempat tinggal maupun pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Data dari kegiatan menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan limbah tandan kosong sawit sangat besar. Bahan baku biochar ini tersedia melimpah di perkebunan sawit rakyat.***

Bagikan :

Artikel Lainnya