Inovasi Energi Hijau Berbasis Sawit, Upaya Kurangi Emisi Karbon

Industri kelapa sawit berkontribusi signifikan dalam upaya pengurangan emisi karbon melalui produksi energi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

BERITA HAI INOVASI SAWIT

HLS Redaksi

15 Agustus 2024
Bagikan :

Jakarta, HAISAWIT – Indonesia terus berkomitmen mengurangi dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan energi hijau berbasis kelapa sawit. Inisiatif ini dibahas dalam sesi yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam rangka konferensi dan pameran yang berlangsung di Jakarta.

Dilihat laman BRIN, Kamis (15/08/2024), Direktur Bioenergi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo, menekankan pentingnya pemanfaatan sawit untuk energi dalam rangka mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Ini dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi yang saat ini menyumbang 80 persen dari total bencana di Indonesia,” ujarnya.

Edi juga menyebutkan target ambisius pemerintah dalam mengurangi emisi GRK hingga 29 persen tanpa syarat dan 41,20 persen dengan dukungan internasional, sesuai dengan Undang-Undang No 16 Tahun 2016 dan Perjanjian Paris.

Di sisi industri, Direktur PT Smart Tbk, Agus Purnomo, menjelaskan bagaimana perusahaan mereka berkontribusi dalam pengembangan energi hijau dan beroperasi dengan prinsip keberlanjutan dari hulu ke hilir, mengelola sekitar 532.000 hektar kebun kelapa sawit.

Agus menjelaskan bahwa perusahaan mereka fokus pada penelitian untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi GRK melalui lembaga R&D seperti Smart Biotechnologi Center dan Smart Research Institute (Smartri).

Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN, Hens Saputra, menyoroti peran teknologi dalam mendukung ekonomi sirkular berbasis sawit.

Menurutnya, negara-negara internasional sepakat menstabilkan konsentrasi GRK untuk mengatasi perubahan iklim, mengacu pada Konferensi Para Pihak (CoP) ke-1 di Rio de Janeiro.

Inovasi energi hijau berbasis sawit diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), serta memastikan akses energi yang terjangkau dan berkelanjutan sambil mengurangi dampak perubahan iklim.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk kementerian, perusahaan kelapa sawit, asosiasi, dan lembaga riset, yang semua berkomitmen untuk mencapai target nasional dalam pengurangan emisi dan perlindungan lingkungan.

Bagikan :

Artikel Lainnya