IPB University memamerkan helm dan rompi anti peluru berbahan serat sawit yang menarik perhatian pengunjung di Semarak UKMK Sawit Makassar 2024
HLS Redaksi
12 Agustus 2024IPB University memamerkan helm dan rompi anti peluru berbahan serat sawit yang menarik perhatian pengunjung di Semarak UKMK Sawit Makassar 2024
HLS Redaksi
12 Agustus 2024Makassar, HAISAWIT — Dosen IPB University dari Departemen Fisika, Dr. Siti Nikmatin, memamerkan sejumlah inovasi berbasis sawit pada acara Semarak Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Sawit Makassar 2024. Acara ini berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus 2024 dan menampilkan berbagai produk inovatif yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Di antara produk inovasi yang dipamerkan adalah helm Green Composite, yang terbuat dari material biokomposit berbahan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Selain helm, berbagai produk fashion hijau seperti sepatu, sandal, tas, dan baju juga menggunakan serat TKKS yang telah ditenun.
Dr. Siti Nikmatin menjelaskan bahwa salah satu produk unggulan adalah rompi anti peluru yang memanfaatkan TKKS. Menurutnya, rompi ini adalah inovasi terbaru yang mengintegrasikan serat TKKS hingga 50 persen dalam komposisinya.
“Sedangkan rompi anti peluru merupakan inovasi terbaru yang menggunakan substitusi serat TKKS hingga 50 persen pada komposisinya. Rompi anti peluru tersebut ringan dan telah diuji tembak menggunakan pistol glock dengan jarak tembak 30 meter,” kata Dr. Siti Nikmatin, seperti dilihat pada laman IPB University, Senin (12/08/2024).
Dr. Nikmatin juga menjelaskan pentingnya memanfaatkan TKKS dalam konteks industri sawit Indonesia. Dia menyatakan bahwa Indonesia sebagai produsen terbesar minyak sawit memiliki potensi besar dalam mengolah TKKS.
“Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki ketersediaan biomassa TKKS sangat melimpah. Potensi TKKS tersebut harus dioptimalkan dengan cara mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai tambah,” tambah Dr. Siti Nikmatin.
Pameran ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat pemerintah, perwakilan BPDPKS, dan masyarakat umum. Kegiatan ini menunjukkan kemajuan dalam teknologi dan inovasi pemanfaatan produk sawit di Indonesia.