Kolaborasi Stakeholder Perkebunan dalam Pembahasan Revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia

BPDPKS menyelenggarakan rapat di Bogor pada 14-15 Agustus 2024 untuk membahas revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia 2016-2030, melibatkan kementerian, asosiasi, dan lem

BERITA HAI INOVASI SAWIT

April

22 Agustus 2024
Bagikan :

Bogor, HAISAWIT - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan rapat pembahasan progres penyusunan revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia Tahun 2016-2030 di Bogor, pada tanggal 14-15 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai stakeholder dari kementerian teknis, asosiasi petani sawit, asosiasi pengusaha sawit, serta lembaga penelitian terkait.

Dalam rilis BPDPKS, Kamis (22/08/2024), disebutkan bahwa revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia ini bertujuan untuk memastikan keselarasan dengan dokumen perencanaan nasional, seperti RPJMN dan Renstra Kementerian terkait, serta mendukung pengembangan kelapa sawit berkelanjutan hingga 2030.

Pada pembukaan acara, Triana Meinarsih, Kepala Divisi Pendidikan SDM, Litbang, dan Pengembangan Sarpras BPDPKS, menjelaskan pentingnya sinergi antara roadmap riset dengan dokumen perencanaan yang ada, termasuk Roadmap BPDPKS. Triana juga mengharapkan kegiatan ini dapat mengakomodasi masukan dari seluruh stakeholder riset di sektor hulu dan hilir.

Dr. Ir. Purwadi, MS, Direktur Eksekutif PSKS-INSTIPER, dalam paparannya menyampaikan bahwa membangun perkebunan rakyat memerlukan kajian mendalam dan riset tambahan, bukan sekadar penerapan inovasi teknologi.

"Membangun perkebunan rakyat membutuhkan kajian, riset tambahan dari sekedar sentuhan aplikasi inovasi teknologi. Kebutuhan teknologi tepat berbasis lokal dan atau tersedia di kebun lebih diinginkan ditambah teknologi baru," paparnya.

Petrus Tjandra, Direktur Utama PT Agro Investama Group, juga menekankan pentingnya riset dalam pengembangan industri dan peningkatan kesejahteraan petani. "Riset itu untuk pengembangan industri dan untuk peningkatan kesejahteraan petani, karena petani itu berhak sejahtera," ujar Petrus Tjandra dalam paparannya.

Lebih lanjut, Petrus juga menyoroti bahwa inovasi dan teknologi seharusnya dipandang sebagai peluang, bukan ancaman. "Inovasi didengarkan dahulu, dicoba dahulu, dan disampaikan kepada pengusaha besar bahwa inovasi dan teknologi bukanlah sebuah ancaman bagi pengusaha besar," ujarnya, seperti dilihat laman resmi BPDPKS, Kamis (22/08/2024).

Rapat ini diakhiri dengan pembahasan intensif mengenai draft revisi roadmap, dengan harapan dapat menghasilkan rekomendasi yang relevan untuk pengembangan kelapa sawit di masa depan.

Bagikan :

Artikel Lainnya