-
April
20 Februari 2024-
April
20 Februari 2024Arafuru - Kapal tanker MT Koan yang membawa 3.300 ton minyak sawit mentah tenggelam di Laut Arafura. Kargo kelapa sawit tersebut berasal dari Perusahaan Korindo Group di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.
Bripka Yakob Kundrat Halirat Komandan Pos BKO Ditpolairud Polda Maluku bersama anak buahnya dan tim SAR gabungan memutuskan untuk mengevakuasi anak buah kapal (ABK) ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Menurut awak kapal, kapal tersebut meninggalkan Sungai Digoel di Asiki, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan pada 10 Februari 2024 menuju Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 06.00 WIT, kapal miring ke kanan karena ada tanda-tanda air laut sudah masuk ke kostater kapal atau lubang tempat jangkar kapal.
Dikutip dari Malukuterkini, upaya untuk menguras air laut dengan menggunakan pompa celup dan alkon, serta mengaktifkan sistem pompa ballast, tidak berhasil maksimal karena jumlah air yang masuk terlalu banyak. Selain itu, gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 4-5 meter pada saat itu juga memperburuk situasi. Akibatnya, kapal akhirnya tenggelam pada Kamis, 15 Februari 2024 pukul 04.30 WIT.
Nakhoda menginstruksikan seluruh awak kapal untuk berkumpul di area evakuasi, dan operasi evakuasi dilakukan dengan menggunakan dua sekoci. Kapal tanker berbendera Singapura MT Hafnia Petler akhirnya memberikan bantuan setelah lebih dari 11 jam mencoba berkomunikasi dan meminta bantuan menggunakan HandyTalk.
Tim SAR terpadu tiba di lokasi kejadian dan berhasil mengevakuasi seluruh korban jiwa yang terdiri dari 18 awak kapal. Mereka dipindahkan ke kapal Polairud Polda Maluku dan dibawa ke Pelabuhan Laut Saumlaki. Pada Jumat, 16 Februari 2024 terdapat empat ABK yakni Rohmad Saiful Anwar (32) Mualim I, Rahamdi (28) Mualim III, Kiki Weldi (37) Juru Las, dan Ayu Airin Laihan (24) Koki yang masih menjalani perawatan di RS PP Magreti Saumlaki.