Kelapa Sawit Tawarkan Solusi Efisiensi untuk Pakan Ternak Unggas

Diversifikasi sawit membuka peluang besar, termasuk penggunaan CPO sebagai bahan pakan ternak unggas yang efisien dan ramah lingkungan

BERITA HAI INOVASI SAWIT

Arsad Ddin

4 Desember 2024
Bagikan :


Foto bpdpks.or.id

Malang, HAISAWIT — Kelapa sawit tak hanya berfungsi sebagai bahan utama minyak mentah (CPO) dan inti sawit (PKO). Komoditas ini kini mulai menunjukkan potensinya sebagai alternatif bahan baku pakan ternak, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada jagung.

Dalam workshop bertema "Diversifikasi Produk Kelapa Sawit Khusus Pakan Ternak, Biomassa, Cokelat, Krimer, dan Dupa Sawit," yang digelar di Kabupaten Malang, Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansah, menekankan manfaat diversifikasi produk sawit. Menurutnya, pengembangan produk turunan sawit berpeluang besar meningkatkan nilai tambah komoditas ini.

“Selain minyak mentah (CPO) dan inti sawit (PKO), sawit dapat diolah menjadi produk seperti helm berbahan bio-komposit, parafin, pengawet buah, hingga baterai berbasis limbah sawit,” ujar Helmi seperti dilihat pada laman BPDPKS, Rabu (04/12/2024).

Di sektor peternakan, Crude Palm Oil (CPO) terbukti dapat dimanfaatkan sebagai substitusi protein dan energi dalam pakan ternak unggas.

Direktur PT Sawit Arum Madani, Sigit Prasetyo, menjelaskan bahwa formulasi berbasis CPO mampu menjadi solusi efisien untuk kebutuhan pakan.

“Dengan formulasi yang tepat, CPO dapat mengurangi ketergantungan pada jagung sebagai bahan utama pakan ternak,” jelasnya.

Kegiatan ini juga menampilkan inovasi berbasis sawit lainnya. CEO PT Interstisi Material Maju, Andika Kristinawati, mengungkapkan bahwa limbah sawit seperti Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) telah berhasil diolah menjadi bahan serat untuk produksi helm berbahan bio-komposit.

“Produk ini sudah kami pasarkan ke seluruh Indonesia sejak 2017. Saat ini, kami juga sedang mengembangkan TKKS untuk pembuatan rompi antipeluru serta bahan woven dan non-woven berbasis sawit,” tambahnya.

Workshop yang berlangsung selama dua hari (25-26 November 2024) ini menjadi ajang edukasi dan promosi tentang manfaat diversifikasi sawit.

BPDPKS berharap program ini mampu memberikan dampak positif bagi keberlanjutan industri sawit nasional sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.***

Bagikan :

Artikel Lainnya