Penerapan model SISKA di Lampung Utara jadi solusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan berbasis keberlanjutan
Arsad Ddin
7 Desember 2024Penerapan model SISKA di Lampung Utara jadi solusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan berbasis keberlanjutan
Arsad Ddin
7 Desember 2024Foto: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
Lampung Utara, HAISAWIT – Model integrasi sapi dan kelapa sawit kini menjadi solusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Lampung. Sistem ini diterapkan oleh PT. Superindo Utama Jaya dan PT. Nakau di Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, yang memadukan peternakan sapi potong dengan perkebunan sawit.
Dilihat laman resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Sabtu (07/12/2024), model integrasi sapi-kelapa sawit atau dikenal dengan Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit (SISKA) telah menunjukkan hasil signifikan. Saat ini, PT. Nakau mengelola 1.418 ekor sapi di kandang intensif dan 671 ekor di lahan perkebunan sawit.
Sistem SISKA memungkinkan pemanfaatan lahan perkebunan secara optimal, sekaligus menghasilkan pakan ternak dari limbah kelapa sawit. Selain itu, kotoran sapi yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit.
Kunjungan kerja Pj. Gubernur Lampung, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd., ke lokasi integrasi ini bertujuan untuk melihat langsung penerapan model tersebut. Beliau didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Ir. Lili Mawarti, M.Si., serta pejabat terkait dari Pemprov Lampung dan Pemkab Lampung Utara.
Model integrasi ini juga diharapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Dengan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan, SISKA dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional dan memperkuat ekonomi masyarakat.
Lampung Utara kini menjadi salah satu daerah yang memprioritaskan pengembangan sektor peternakan dan perkebunan terpadu. Langkah ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan nasional yang berbasis keberlanjutan.
Keberhasilan program SISKA di Lampung Utara membuka peluang untuk replikasi di wilayah lain. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan pangan, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan.***