TSE Group mulai gunakan kendaraan listrik di perkebunan sawit Papua untuk mendukung target Net Zero Emissions 2050.
Arsad Ddin
2 Mei 2025TSE Group mulai gunakan kendaraan listrik di perkebunan sawit Papua untuk mendukung target Net Zero Emissions 2050.
Arsad Ddin
2 Mei 2025Papua, HAISAWIT – TSE Group mulai menerapkan kendaraan listrik untuk mendukung aktivitas operasional di wilayah perkebunan sawit di Papua. Inisiatif ini dilakukan sebagai bagian dari langkah menuju target Net Zero Emissions (NZE) pada 2050.
Langkah awal ini mencakup penggantian kendaraan konvensional berbahan bakar diesel dengan kendaraan listrik di area perkebunan.
Upaya ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas pengangkutan tandan buah segar (TBS) dan operasional kebun lainnya.
Direktur TSE Group, Luwy Leunufna, menjelaskan bahwa proses penggantian kendaraan tengah dilakukan secara bertahap.
“Saat ini masih dalam tahap awal, kita uji coba dengan menggunakan penggantian dari kendaraan konvensional jadi electric vehicle. Kita berharap seiring berjalannya waktu, teknologinya akan semakin maju sehingga mimpinya sebagian besar alat yang kita pakai di perkebunan khususnya truk-truk yang dipakai itu diganti menjadi EV,” ujar Luwy, dikutip laman TSE Group, Jumat (02/05/2025).
Lebih lanjut, kendaraan listrik ini dirancang untuk menunjang kegiatan operasional harian, seperti distribusi hasil panen dan mobilisasi pekerja.
Pemanfaatan kendaraan listrik menjadi bagian dari strategi keberlanjutan yang diterapkan TSE Group sejak 2023.
Perusahaan juga telah mengadopsi Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar dalam penetapan target pengurangan emisi jangka panjang.
Menurut perhitungan internal, penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi hingga sekitar 4.000 ton CO2e per tahun, menggantikan konsumsi solar yang sebelumnya mencapai dua juta liter.
Luwy juga mengungkap pentingnya kebijakan yang menyeluruh dalam mendorong implementasi NZE.
“Kita harus punya kebijakan yang kuat dan komitmen yang kuat. Komitmen yang kuat bukan soal komitmen internal saja tapi kita komunikasikan ke stakeholder yang lain,” jelasnya.
Dalam lanjutan pernyataannya, ia memaparkan bentuk konkret dari kebijakan tersebut.
“Jadi semua pihak akan melihat apakah kita sungguh-sungguh dan konsisten untuk menerapkan komitmen itu. Komitmen NDPE sudah kita umumkan dan bisa dilihat di website kami. Komitmen tersebut turunannya banyak,” ujarnya lagi.
Ia juga menyampaikan bahwa komitmen tersebut dijalankan dengan sistem yang mencakup prosedur operasional di lapangan.
“Kami bukan hanya membuat policy, tapi juga standar-standar bahkan di tingkat operasional apa saja hal-hal yang harus kita perhatikan, kita implementasikan di seluruh bagian untuk mendukung komitmen di tahun 2050 NZE bisa terwujud di TSE,” ungkap Luwy.
Sebagai informasi, TSE Group telah aktif menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai target Nationally Determined Contribution (NDC).***