
(Foto: bkpm.go.id)
Jakarta, HAISAWIT - Wamen Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menawarkan peluang investasi dalam sektor hilirisasi kepada 40 investor Australia. Kesempatan ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Australia pada 19-20 Maret 2025.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor hilirisasi memiliki potensi investasi hingga USD618 miliar. Salah satu komoditas strategis yang masuk dalam program ini adalah kelapa sawit.
Kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia. Wamen berkesempatan berbicara dalam Australia-Indonesia Business Forum serta membuka Indonesia Investment Roundtable and Networking.
Dalam forum ini, Todotua memaparkan sejumlah sektor utama yang bisa menjadi peluang bagi investor asing, termasuk energi terbarukan, industri hilirisasi, ekonomi digital, infrastruktur, dan pendidikan.
“Dalam Asta Cita terdapat beberapa sektor-sektor utama yang merupakan peluang bagi investor asing, termasuk energi terbarukan, industri hilirisasi, ekonomi digital, infrastruktur, dan pendidikan," ujarnya, dikutip laman BKPM, Jumat (04/04/2025).
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan sejumlah proyek strategis nasional (PSN) yang akan menjadi prioritas dalam lima tahun ke depan. Beberapa proyek tersebut melibatkan sektor swasta, termasuk industri hilirisasi kelapa sawit.
“Presiden juga telah mengumumkan 77 Proyek Strategis Nasional yang akan diprioritaskan dalam periode 2025-2029. Beberapa di antaranya melibatkan swasta nasional termasuk Program Hilirisasi Garam, Proyek Pengembangan Soda Ash, Program Hilirisasi Kelapa Sawit, Kelapa, dan Rumput Laut," katanya.
Hilirisasi sawit menjadi salah satu bagian penting dalam strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas. Program ini juga dianggap mampu menarik investasi asing ke dalam negeri.
“Selain itu, terdapat Program Hilirisasi Nikel, Timah, Bauksit, dan Tembaga," tambahnya.
Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrel menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor hilirisasi. Menurutnya, Australia bisa berperan dalam mendukung investasi ini dengan keunggulan teknologi yang dimiliki.
Dalam lima tahun terakhir, Australia berada di peringkat ke-10 dalam daftar negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia. Investasi ini didominasi oleh sektor pertambangan, perhotelan, jasa, perumahan, serta perikanan.***