Penurunan Ekspor dan Peningkatan Stok: Kondisi Terbaru Industri CPO

-

BERITA

April

26 Juni 2024
Bagikan :

Jakarta - Pada bulan April 2024, produksi minyak sawit mentah (CPO) mencapai 4.115 ribu ton, mengalami kenaikan sebesar 0,32% dari 4.102 ribu ton yang tercatat pada bulan Maret 2024. Begitu pula dengan produksi minyak inti sawit (PKO) yang naik sekitar 0,52%, dari 391 ribu ton pada bulan Maret 2024 menjadi 393 ribu ton pada bulan April 2024. Namun, total konsumsi dalam negeri pada bulan April mengalami penurunan sebesar 0,26% dibandingkan dengan bulan Maret 2024, yakni dari 1.898 ribu ton menjadi 1.893 ribu ton.

Konsumsi minyak sawit untuk keperluan pangan pada bulan April mengalami kenaikan sebesar 4,28%, menjadi 862 ribu ton dari 827 ribu ton pada bulan Maret. Konsumsi untuk oleokimia juga sedikit naik menjadi 188 ribu ton dari 187 ribu ton pada bulan Maret. Sebaliknya, konsumsi biodiesel pada bulan April turun 4,67%, menjadi 842 ribu ton dari 884 ribu ton pada bulan Maret. Dari sisi ekspor, kinerja ekspor total bulan April mengalami penurunan sebesar 14,94%, dari 2.560 ribu ton pada bulan Maret menjadi 2.178 ribu ton pada bulan April.

Penurunan ekspor terbesar pada bulan April terjadi pada CPO, yang turun sebesar 46,7%, dari 327 ribu ton pada bulan Maret menjadi 174 ribu ton. Diikuti oleh oleokimia, yang turun sebesar 17,05%, dari 429 ribu ton pada bulan Maret menjadi 356 ribu ton, dan olahan CPO yang turun sebesar 10,29%, dari 1.677 ribu ton pada bulan Maret menjadi 1.504 ribu ton.

Sementara itu, terjadi kenaikan ekspor pada beberapa produk lainnya. Ekspor PKO meningkat menjadi 6 ribu ton dari 0,2 ribu ton pada bulan Maret. Ekspor biodiesel naik menjadi 14 ribu ton dari 5 ribu ton pada bulan Maret, dan ekspor olahan PKO meningkat menjadi 122 ribu ton dari 121 ribu ton pada bulan Maret. Namun, nilai ekspor pada bulan April turun 9,64%, menjadi US$ 1.968 juta dari US$ 2.178 juta pada bulan Maret, yang disebabkan oleh penurunan volume dan harga yang turun dari US$ 1.042/ton menjadi US$ 1.039/ton CIF Rotterdam.

Penurunan volume ekspor terbesar dari bulan Maret ke April terjadi untuk tujuan China, yakni dari 447 ribu ton menjadi 315 ribu ton. Penurunan signifikan juga terjadi untuk tujuan India, dari 456 ribu ton menjadi 332 ribu ton, Bangladesh dari 162 ribu ton menjadi 67 ribu ton, Pakistan dari 270 ribu ton menjadi 182 ribu ton, dan Belanda dari 169 ribu ton menjadi 108 ribu ton.

Di sisi lain, terjadi kenaikan volume ekspor pada bulan April dibandingkan dengan bulan Maret untuk tujuan USA, dari 129 ribu ton menjadi 193 ribu ton, Spanyol dari 38 ribu ton menjadi 70 ribu ton, dan Italia dari 67 ribu ton menjadi 84 ribu ton. Secara year-on-year (YoY) sampai dengan bulan April 2024 dibandingkan dengan 2023, ekspor ke Pakistan meningkat 68,49% menjadi 741 ribu ton dibandingkan dengan 440 ribu ton pada 2023. Ekspor ke India juga naik 3,62% menjadi 1.223 ribu ton dibandingkan dengan 1.180 ribu ton pada 2023. Sementara itu, ekspor ke China pada April 2024 lebih rendah 4,2% dibandingkan dengan 2023, tujuan EU turun 3%, dan USA turun 1,16%.

Dengan stok awal April sebesar 3.300 ribu ton, produksi CPO dan PKO sebesar 4.115 ribu ton, konsumsi dalam negeri sebesar 1.893 ribu ton, dan ekspor sebesar 2.178 ribu ton, maka stok akhir April 2024 mencapai 3.741 ribu ton. Hal ini menunjukkan peningkatan stok sekitar 13,36% dibandingkan dengan stok pada bulan Maret 2024.

Bagikan :

Artikel Lainnya