Periset Konversi dan Konservasi Energi BRIN mengatakan perkebunan kelapa sawit merupakan sumber biomassa yang kaya, mulai dari pelepah, tandan kosong, hingga batang kelapa sawit sisa replanting.
Novi
10 Februari 2024Periset Konversi dan Konservasi Energi BRIN mengatakan perkebunan kelapa sawit merupakan sumber biomassa yang kaya, mulai dari pelepah, tandan kosong, hingga batang kelapa sawit sisa replanting.
Novi
10 Februari 2024Haisawit – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang meneliti potensi biomassa kelapa sawit sebagai bahan baku karbon hitam yang dapat digunakan untuk mewarnai dan memperkuat produk ban mobil, ikat pinggang, selang dan produk non ban yang mengandung karet.
Agus Kismanto, Periset Konversi dan Konservasi Energi BRIN mengatakan perkebunan kelapa sawit merupakan sumber biomassa yang kaya, mulai dari pelepah, tandan kosong, hingga batang kelapa sawit sisa replanting.
"Tandan kosong bisa 59 juta ton per tahun, jika diolah menjadi karbon hitam dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton karbon hitam," Kata Agus, Minggu (14/01/2024, dikutip dari Antara).
Agus mengatakan, penelitian teknologi produksi karbon hitam dari biomassa kelapa sawit sangat menjanjikan bagi peningkatan ekspor Indonesia.
Pengembangan teknologi produksi karbon hitam dari biomassa dimulai dengan proses pirolisis biomassa sehingga dapat tercapai efisiensi ekonomi dari proses produksinya.
Produksi karbon hitam biomassa merupakan pasar baru bagi pemanfaatan minyak sawit, menurut Agus. Karena untuk saat ini, karbon hitam hanya berasal dari bahan bakar fosil.
"Tren ini akan cerah karena mendukung target pencapaian emisi nol bersih yang merupakan prioritas saat ini," ujarnya.
BRIN mengusulkan teknologi produksi yang melakukan proses gasifikasi tandan kosong pada suhu rendah untuk menghasilkan syngas dan minyak pirolisis atau tar.
Dalam proses pembuatannya, syngas digunakan sebagai bahan bakar dan minyak pirolisis digunakan sebagai bahan baku.
“Produksi karbon hitam dari minyak pirolisis sangat bagus mengingat mutu sifat fisika minyak pirolisis yang sudah mendekati minyak berat,” kata Agus.
Penelitian tahun pertama menghasilkan karbon hitam berkualitas tinggi (N770) yang dapat digunakan sebagai bahan baku di beberapa pabrik ban.
Teknologi pengolahan bahan baku dan bahan bakar karbon hitam berupa gas sintesa termal berbahan dasar tandan kosong buah sawit harus segera diterapkan.
"Sebagai riset lanjutan, kami akan mengembangkan riset penyiapan bahan baku produksi pyro syngas dari tandan kosong kelapa sawit, riset optimasi produksi di reaktor karbon hitam menuju kualitas N110, serta riset pemanenan karbon hitam,” tutupnya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yuda mengatakan biomassa dalam target bauran EBT nasional diperkirakan mencapai 10,2 juta ton.
Namun, pada tahun 2022, biomassa akan tetap berada pada angka 600.000 ton. Mengingat kinerja ini, penggunaan biomassa perlu ditingkatkan.
Potensi biomassa yang tersedia dapat berasal dari hutan energi, limbah pertanian atau perkebunan, limbah industri, dan limbah domestik.
“Masyarakat dapat turut berpartisipasi membuat energi dari potensi biomassa dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sebab, semua bisa menanamnya," kata Satya.
Salah satu pemanfaatan biomassa adalah pembangkit listrik. Selain listrik, biomassa dapat digunakan di berbagai industri seperti kimia, petrokimia, makanan dan minuman, tembakau, kertas, permesinan, pertambangan dan ekstraksi, konstruksi, tekstil, kulit, transportasi, kayu, besi, semen, logam, pupuk, serta keramik.
Ini juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti batu bara, mengurangi emisi gas rumah kaca dan sebagai sumber energi untuk industri pertanian.
Sumber : KOMPAS.com