Sekda Kaltim Ajak Investor Pacu Hilirisasi Sawit Berkelanjutan

Sekda Kaltim, Sri Wahyuni, mendorong investor untuk aktif mendukung hilirisasi sawit guna mempercepat transformasi ekonomi berkelanjutan di Kaltim

BERITA

Arsad Ddin

6 November 2024
Bagikan :


Samarinda, HAISAWIT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengajak para investor untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam upaya hilirisasi industri kelapa sawit di Kalimantan Timur. Ia menegaskan bahwa hilirisasi bukan hanya langkah strategis, tetapi juga kunci dalam mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan di daerah ini.

Dilihat dalam laman resmi Media Kaltim, Senin (04/11/2024), ajakan tersebut disampaikan Sri Wahyuni setelah berperan sebagai penilai dalam seminar Policy Brief Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV yang diselenggarakan di Aula 1 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim pada Kamis, 31 Oktober 2024.

“Jika kita berbicara tentang hilirisasi, kita bicara tentang transformasi ekonomi. Ini adalah salah satu poin positif yang kami dapat dari paparan empat kelompok peserta seminar Policy Brief,” ujar Sri Wahyuni, seperti dilihat dalam laman resmi Media Kaltim, Senin (04/11/2024).

Sri Wahyuni menjelaskan bahwa hilirisasi sawit bukan sekadar proses industrialisasi, tetapi juga langkah nyata untuk menciptakan nilai tambah produk di dalam negeri. Menurutnya, melalui hilirisasi, Kalimantan Timur dapat meningkatkan ekonomi daerah secara signifikan dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kebijakan yang mendukung upaya ini. 

“Meski kita sudah punya kebijakan, penguatan kebijakan tetap perlu dilakukan,” jelasnya. 

Sri menyampaikan bahwa masukan dari seminar Policy Brief sangat membantu dalam memperjelas strategi rantai pasok yang ideal untuk mendukung hilirisasi produk sawit. 

“Melalui policy brief tadi, kami mendapatkan masukan terkait penguatan kebijakan, seperti apa rantai pasok kelapa sawit yang ideal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sri Wahyuni menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, khususnya dengan asosiasi perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). 

“Kami berharap asosiasi perkebunan kelapa sawit di bawah Gapki dapat duduk bersama untuk membahas persoalan-persoalan yang ada. Kita perlu mendorong mereka agar hilirisasi perkebunan kelapa sawit dapat terlaksana dengan baik,” tegasnya.

Menurutnya, forum yang ada di Kaltim seperti Forum Perkebunan Sawit dan Forum Konsultasi Daerah harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendiskusikan tantangan yang ada. Sri Wahyuni berharap agar para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk memastikan suplai bahan baku yang cukup bagi hilirisasi produk sawit di daerah ini.

“Ke depan, kita dorong semua masukan dari stakeholder terkait untuk fokus pada hilirisasi, yang merupakan salah satu langkah nyata yang bisa kita lakukan,” ungkapnya.

Selain itu, Sri Wahyuni juga menyampaikan apresiasinya kepada empat kelompok yang mempresentasikan risalah kebijakan (policy brief) dalam seminar tersebut. Ia mengakui bahwa masukan yang diberikan sudah cukup baik dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, meskipun beberapa aspek perlu penyempurnaan.

“Perbaikan adalah bagian dari proses pembelajaran. Policy brief ini adalah risalah kebijakan yang output-nya memberikan masukan bagi pengambilan kebijakan. Maka dari itu, pengambil kebijakan memerlukan dukungan data dan analisis yang memadai untuk membuat keputusan yang tepat,” tambahnya.

Dengan adanya dukungan kebijakan yang kuat dan keterlibatan aktif investor dalam hilirisasi sawit, Sekda Kaltim optimis bahwa sektor perkebunan di Kaltim akan terus berkembang dan mendorong ekonomi berkelanjutan di masa mendatang.***

Bagikan :

Artikel Lainnya