Menteri Malaysia umumkan program adopsi orangutan bagi importir minyak sawit, fokus pada konservasi habitat
April
19 Agustus 2024Menteri Malaysia umumkan program adopsi orangutan bagi importir minyak sawit, fokus pada konservasi habitat
April
19 Agustus 2024Malaysia, HAISAWIT - meluncurkan program baru yang memungkinkan perusahaan importir minyak kelapa sawit untuk mengadopsi orangutan. Namun, orangutan tersebut tidak boleh dibawa keluar dari negara itu.
Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Johari Abdul Ghani, mengumumkan hal ini pada Minggu (18/08/2024) dalam versi revisi dari skema pelestarian lingkungan yang sebelumnya diumumkan awal tahun ini.
Program ini sebelumnya sempat menuai kontroversi karena rencana awalnya untuk mengirim orangutan ke luar negeri sebagai hadiah dagang. Program tersebut kemudian direvisi setelah menerima keberatan dari kelompok-kelompok pelestarian lingkungan.
Dalam konferensi pers di Sabah, Johari Abdul Ghani menyatakan bahwa hewan-hewan tersebut harus tetap berada di habitat alami mereka. “Hewan-hewan itu tidak bisa meninggalkan habitat alami mereka. Kita harus menjaga mereka di sini,” ujarnya.
Seperti dilihat pada laman VOA Indonesia, Senin (19/08/2024), Johari juga mengatakan bahwa Malaysia akan bekerja sama dengan negara-negara atau pembeli minyak kelapa sawit untuk memastikan hutan dapat dirawat dan dilestarikan.
Wilayah Sabah saat ini menjadi rumah bagi sekitar 15.000 orangutan, sementara Sarawak memiliki sekitar 2.000 orangutan. Dana yang terkumpul dari perusahaan yang mengadopsi orangutan akan didistribusikan kepada lembaga-lembaga nirlaba.
Pemerintah Sabah akan memantau area hutan yang menjadi habitat primata tersebut dan memastikan keselamatan serta kondisi mereka. Marc Ancrenaz, direktur ilmiah lembaga swadaya masyarakat Hutan, berharap program ini dapat mendanai upaya konservasi habitat.