-
April
2 Juni 2024-
April
2 Juni 2024Jakarta - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), emiten di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri olah kelapa sawit, melaporkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam laporan interim kuartal I-2024. Edward Wijaya, Head of Investor Relation, menyatakan bahwa peningkatan kinerja pada kuartal I-2024 disebabkan oleh kenaikan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit (CPO) dan peningkatan volume penjualan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "STAA akan selalu fokus pada fundamental perusahaan yang solid dan terus berupaya meningkatkan efisiensi kinerja di lapangan," ujar Edward pada Kamis (1/5/2024).
Berdasarkan laporan keuangan interim yang berakhir pada 31 Maret 2024, STAA mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,27 triliun, naik dari Rp 1,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, EBITDA marjin perusahaan mencapai 30,5 persen, dengan EBITDA meningkat dari Rp 293 miliar menjadi Rp 389 miliar pada kuartal I-2024. Laba bersih yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (PATMI) juga naik sebesar 37,6 persen YoY, dari Rp 144 miliar menjadi Rp 198 miliar. "Hal ini mencerminkan bahwa STAA selalu mampu menjaga marjin perusahaan dengan sehat," lanjut Edward.
Dari sisi neraca keuangan, total aset perusahaan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 7,17 triliun, meningkat 7,3 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang sebesar Rp 6,68 triliun. Total ekuitas STAA juga meningkat, dari Rp 4,80 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 5,03 triliun per kuartal I-2024.
Mengutip laporan kinerja produksi perusahaan pada kuartal I-2024, terdapat kenaikan total produksi Tandan Buah Segar (TBS) STAA sebesar 6,7 persen, dari 205.077 ton menjadi 218.762 ton, dan yield TBS meningkat sebesar 7,9 persen, dari 4,5 ton per hektar menjadi 4,9 ton per hektar.
Pada kuartal sebelumnya, STAA mengumumkan konstruksi ekspansi pabrik pengolah minyak kelapa sawit ke-10, yaitu PT Flora Nusa Perdana di Kalimantan Tengah. “STAA akan terus berupaya untuk bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan,” kata Edward. Pabrik ini akan meningkatkan kapasitas produksi CPO dari 450 ton per jam menjadi 495 ton per jam, dengan ekspansi yang diperkirakan selesai dan beroperasi pada akhir tahun 2024.