Menko Airlangga: Antisipasi Bencana Efektif Kunci Hindari Kerugian Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya upaya antisipasi bencana yang efektif dan berkesinambungan untuk mencegah serta meminimalisir kerugian ekonomi.

BERITA

April

21 Juli 2024
Bagikan :

Palembang - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya upaya antisipasi bencana yang efektif dan berkesinambungan untuk mencegah serta meminimalisir kerugian ekonomi. Airlangga menyatakan bahwa Indonesia, khususnya wilayah Asia Pasifik, rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, dan bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, serta letusan gunung berapi.

Pernyataan ini disampaikan Airlangga saat memberikan arahan dalam Apel dan Simulasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024 di Kota Palembang, Sabtu (20/7/2024). "Langkah-langkah pencegahan bencana harus dilakukan secara efektif untuk menjaga keselamatan masyarakat dan mengurangi dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pencegahan dan deteksi dini terhadap Karhutla diharapkan mempermudah pengendalian dan mengurangi potensi kerugian," ujar Airlangga.

Airlangga menyoroti bahwa Sumatera Selatan termasuk daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan dan kebakaran hutan. Kondisi geografis Sumatera Selatan yang rentan terhadap kekeringan dan kebakaran hutan, terutama di kawasan lahan gambut, dapat menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai sektor.

"Apel dan simulasi hari ini adalah wujud kepedulian dan kesiapan kita dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Ini bukan sekadar unjuk kekuatan, tetapi juga mempersiapkan personel yang terampil, kemampuan yang memadai, dan peralatan yang mumpuni," tandas Airlangga. Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada 2022, dengan kerugian ekonomi mencapai Rp 42,7 miliar. Kerugian terbesar terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, mencapai Rp 11,4 miliar.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo mengenai pengendalian Karhutla, kita juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan penerapan Business Continuity Management System (BCMS)," ungkapnya.

Plt Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, juga menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi Karhutla, termasuk kampanye pencegahan, audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan, modifikasi cuaca, dan koordinasi dengan pemerintah pusat. "Upaya lanjutan meliputi penempatan posko pemadaman darat, patroli darat dan udara, operasi pemadaman darat dan udara, serta sosialisasi yang berkelanjutan," tutur Elen.

Setelah apel, Menko Airlangga secara simbolis menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR), corporate social responsibility (CSR) dari penyalur KUR, serta dana peremajaan sawit rakyat (PSR). Penyaluran KUR sebesar Rp 18,97 miliar diberikan kepada 92 debitur melalui BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BPD Sumsel Babel. Airlangga juga menyerahkan dana PSR sebesar Rp 11,2 miliar kepada 184 pekebun dengan total area 373,51 hektare.

"Program KUR dan PSR diharapkan dapat terus ditingkatkan, dan Sumatera Selatan menjadi salah satu penerima terbesar," ujar Airlangga. Selain itu, Menko Airlangga menyaksikan penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Sumatera Selatan dan Pusat Investasi Pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan dan penguatan pemberdayaan UMKM, serta MoU antara Kemenko Perekonomian, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia Japan Business Network, dan Green Power Development Corps of Japan untuk pengembangan industri Crude Coconut Oil (CCO) menjadi bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Rangkaian kegiatan ini juga dihadiri oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. A. Rahmat Wibowo, Deputi I Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Deputi II Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Gubernur Jambi Al Haris, Kepala BPDPKS Edy Abdurahman, serta sejumlah pejabat daerah Sumatera Selatan.

Sumber : cnbcindonesia.com

Bagikan :

Artikel Lainnya