(Foto: astra-agro.co.id)

Jakarta, HAISAWIT - Astra Agro Lestari terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan praktik perkebunan sawit berkelanjutan. Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi penggunaan pestisida dalam pengelolaan tandan buah segar (TBS).

Langkah ini dilakukan dengan metode pengendalian hayati, seperti pemanfaatan predator alami untuk menekan populasi hama. Hasilnya, selain lebih ramah lingkungan, biaya operasional juga lebih efisien.

Rislis Astra Agro dalam laman resminta, Rabu (16/11/2024), diketahui bahwa pendekatan ini telah diterapkan di seluruh perkebunan Astra Agro yang luasnya mencapai 285.387 hektare. Berbagai riset dilakukan guna memastikan efektivitas metode ini dalam meningkatkan produktivitas sawit.

Keberhasilan Astra Agro dalam mengurangi pestisida mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tempo dan IDNFinancials menganugerahkan penghargaan kepada CEO Astra Agro Lestari, Santosa, sebagai salah satu pemimpin terbaik dalam sektor industri.

Santosa dinobatkan sebagai The Best CEO with Special Mention: The Most Consistent Listed Company in Efforts to Reduce Pesticide in Pest Management. Penghargaan ini diberikan dalam ajang Top CEO Indonesia Awards 2024 yang digelar di Bandung, Jumat (15/11/2024).

Selain itu, kawasan konservasi yang dikembangkan oleh Astra Agro juga terus bertambah. Hingga 2023, kawasan tersebut telah mencapai 10.600 petak, naik signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli turut hadir dalam acara penghargaan tersebut. Ia mengapresiasi langkah-langkah perusahaan yang terus berkontribusi bagi industri dan lingkungan.

“Selamat atas terselenggaranya acara yang luar biasa ini. Selamat kepada para CEO Indonesia yang terpilih,” ujarnya.

Keberhasilan Astra Agro dalam mengurangi penggunaan pestisida menjadi bukti bahwa praktik perkebunan sawit berkelanjutan dapat diwujudkan. Melalui riset dan inovasi, perusahaan mampu meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan aspek lingkungan.***