Kolaborasi Kementerian Pertanian dan petani di Sumatera Utara ditingkatkan melalui program tumpang sari padi gogo di lahan sawit. Targetnya, 26.326 hektare lahan akan ditanami pada 2025.
Arsad Ddin
2 Februari 2025Kolaborasi Kementerian Pertanian dan petani di Sumatera Utara ditingkatkan melalui program tumpang sari padi gogo di lahan sawit. Targetnya, 26.326 hektare lahan akan ditanami pada 2025.
Arsad Ddin
2 Februari 2025(Foto: ditjenbun.pertanian.go.id)
Sumut, HAISAWIT – Pemerintah terus mendorong optimalisasi lahan perkebunan sawit untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penanaman padi gogo di lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Dilansir laman Ditjebun Kementan, Minggu (02/02/2025), Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan Sumatera Utara menanam padi gogo di lahan kering seluas 26.326 hektare pada 2025. Program ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan produksi pangan dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang ada.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa tumpang sari padi gogo di lahan PSR memiliki manfaat ganda. Selain menjaga ketahanan pangan nasional, juga memastikan sektor perkelapasawitan tetap berkembang dengan baik.
“Adanya program Kementan khususnya penanaman padi gogo yang diterapkan di lahan atau kebun PSR ini, dapat saling menguatkan, baik itu menjaga ketahanan pangan nasional maupun pengembangan serta penguatan perkelapasawitan Indonesia tetap berjalan lancar dan optimal,” kata Heru.
Kementan menargetkan produksi 600.000 ton beras dari pemanfaatan lahan kering di seluruh Indonesia. Dari total target tersebut, hampir 900.000 hektare lahan perkebunan akan digunakan untuk sistem tumpang sari.
Di Sumatera Utara, Kabupaten Batu Bara menjadi salah satu daerah prioritas dengan target penanaman 85 hektare pada 2025. Sejumlah kelompok tani telah disiapkan untuk mendukung program ini, termasuk Gapoktan Tani Mandiri dan beberapa koperasi tani lainnya.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, M. Zakir Syarif Daulay, menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan program ini.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI dan Masyarakat, tentu kami optimis dapat mendukung tercapainya swasembada pangan nasional khususnya di Sumatera Utara,” ungkap Zakir.
Pemerintah berharap kerja sama lintas sektor dapat mempercepat realisasi target dan memberikan manfaat langsung bagi petani. Dengan semangat gotong royong, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia di masa mendatang.***