Tanam Perdana PSR dan Integrasi Sawit Padi Gogo di Banten

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian, dengan mengintegrasikan tanaman sawit dan padi gogo sebagai solusi alternatif yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat

BERITA

HLS Redaksi

22 Desember 2024
Bagikan :


Banten, HAISAWIT – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Pertanian, sukses melaksanakan kegiatan Tanam Pertama Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Integrasi Sawit Padi Gogo di Koperasi Limantaka, Desa Kapunduhan, Cijaku, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada tanggal (21/12/2024). Acara yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah (Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), petani, stakeholder, dan media partner terkait ini merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional, khususnya di Provinsi Banten.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian, dengan mengintegrasikan tanaman sawit dan padi gogo sebagai solusi alternatif yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat. Melalui program PSR, petani di daerah tersebut dapat melakukan peremajaan tanaman sawit yang sudah tidak produktif dengan bibit unggul yang dapat meningkatkan hasil produksi kelapa sawit. Sementara itu, sistem integrasi sawit-padi gogo menawarkan pendekatan diversifikasi tanaman yang memperkuat ketahanan pangan dan memperbaiki pola pendapatan petani.

Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyampaikan bahwa "Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mendukung pencapaian swasembada pangan sekaligus menciptakan sistem pertanian yang lebih produktif. Namun, kami menyadari bahwa tantangan besar yang akan dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah banyaknya petani sawit yang belum terbiasa dengan penanaman tanaman pangan oleh karena itu nantinya para petani akan diberikan pendampingan yang intensif agar dapat memahami dan mengadaptasi praktik-praktik pertanian yang efektif untuk tanaman pangan," ucapnya.

Kemudia ia juga menambahkan "Salah satu isu utama yang harus dihadapi adalah penyediaan benih yang berkualitas. Tanaman pangan yang akan diperkenalkan membutuhkan benih unggul yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah lokal. Oleh karena itu, kami juga akan memberikan solusi terkait dengan ketersediaan dan distribusi benih yang dapat mendukung keberhasilan program diversifikasi ini," ujarnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing sektor pertanian. Dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Banten telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam sektor pertanian dan perkebunan, dan program ini diharapkan dapat memperkuat fondasi tersebut.

Bagikan :

Artikel Lainnya