Abdul Hamdan Nasution membahas peluang dan tantangan profesi planter bagi milenial dan Gen Z, menekankan pentingnya persiapan mental dan keterampilan
Arsad Ddin
26 Oktober 2024Abdul Hamdan Nasution membahas peluang dan tantangan profesi planter bagi milenial dan Gen Z, menekankan pentingnya persiapan mental dan keterampilan
Arsad Ddin
26 Oktober 2024Medan, HAISAWIT – Pada acara Palm Oil Career Expo (POCE) 2024, Abdul Hamdan Nasution memberikan wawasan berharga bagi generasi milenial dan Gen Z yang ingin berkarir di sektor perkebunan kelapa sawit. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri ini, Nasution menjelaskan tantangan dan peluang yang ada, serta cara untuk mempersiapkan diri agar sukses dalam profesi planter. Dalam presentasinya, Nasution membuka dengan membahas demografi tenaga kerja Indonesia.
"Sekarang ini generasi berdasarkan demografi, jumlah penduduk atau tenaga kerja sampai tahun 2023 itu lebih banyak 61% didominasi oleh gen Y atau milenial dan gen Z. Kita ini dikenal dengan bonus demografi," ujarnya.
Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar tenaga kerja global. Namun, ia juga menyoroti kenyataan bahwa dengan banyaknya tenaga kerja, persaingan di pasar kerja semakin ketat.
"Artinya bahwa tenaga kerja kita ini banyak, karena banyak itu persaingan kerja semakin tinggi," tambahnya.
Nasution mengingatkan para peserta tentang pentingnya persiapan yang matang sebelum terjun ke dunia kerja. Ia menggunakan analogi yang kuat untuk menekankan pentingnya kesiapan mental dan keterampilan.
"Jadi untuk bekerja itu, untuk tes itu ibarat kita mau mengarungi medan perang. Harus ada peluru harus ada senjata lengkap." ujarnya.
Nasution menegaskan bahwa calon pekerja perlu membekali diri dengan keterampilan dan pengetahuan yang cukup, sehingga mereka dapat bersaing dengan baik di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Dalam pembahasan tentang profesi planter, Nasution menjelaskan bahwa pekerjaan ini bukan hanya sekedar berkaitan dengan tanaman, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam tentang agribisnis.
"Profesi planter adalah pemimpin yang mengelola (memanage) tanaman serta produksinya secara agribisnis. Planter itu berada di antara karyawan dan pemilik, dan perannya sangat strategis," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan dalam profesi ini sangat tergantung pada kemampuan manajerial dan teknis yang dimiliki. Nasution juga menguraikan kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi planter yang sukses.
"Kalau kita mau bekerja menjadi pekerja sebagai planter, pertama badan harus sehat, kemudian mental baja, kuasai teori (komoditas dan IT), sertifikasi/bukti kompetensi/CV, jangan kuper di komunitas planter, kemudian persiapkan bahasa asing (English, French, Mandarin)," ungkapnya.
Menurutnya, keterampilan komunikasi dalam berbagai bahasa dapat memberikan keunggulan tambahan, terutama dalam industri yang semakin global. Selanjutnya, Nasution menjelaskan jenjang karir di industri perkebunan kelapa sawit. Ia menyebutkan berbagai posisi yang dapat dicapai oleh seorang planter, mulai dari Trainee, Asisten, hingga posisi manajerial seperti Manajer dan Direksi.
"Sukses karir itu tidak selamanya berhubungan dengan lamanya bekerja. Mungkin ada yang sudah bekerja selama 5 tahun sebagai asisten, tetapi tidak menutup kemungkinan senior yang ada di depan kita suatu saat menjadi bawahan kita jika kita berkualitas," katanya.
Pernyataan ini memberikan semangat kepada para peserta untuk terus mengembangkan diri dan tidak merasa puas dengan posisi yang ada. Di akhir presentasinya, Nasution memberikan pesan motivasi yang menggugah.
"Profesi karir hidup adalah pilihan. Apapun pilihan kita, kita harus siap menghadapi cobaan dan rintangan. Ingat, Tuhan selalu bersama kita. Jadi jangan kita takut menghadapi kehidupan ini," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa setiap profesi memiliki tantangan yang unik, dan untuk menghadapinya, dibutuhkan keberanian dan kesiapan mental.
"Bagi seorang nelayan, tantangannya adalah badai di tengah laut. Bagi seorang tentara, tantangannya adalah peperangan. Namun, bagi seorang planter juga ada tantangannya. Yang jelas, tidak ada hidup ini yang tidak ada tantangannya," tambahnya.
Melalui acara ini, Abdul Hamdan Nasution berhasil memberikan inspirasi dan panduan yang berguna bagi generasi muda yang bercita-cita untuk membangun karir di sektor perkebunan kelapa sawit. Pesan-pesannya menjadi kunci sukses bagi para peserta yang ingin menjelajahi dunia profesional dengan percaya diri, mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan, dan menjadi bagian dari industri yang vital bagi perekonomian Indonesia.
Dengan pengetahuan dan semangat yang tepat, generasi milenial dan Gen Z diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.***