Target produksi CPO ANJ pada 2025 naik 15% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan TBS kebun inti dan dukungan hasil replanting.
Arsad Ddin
30 Maret 2025Target produksi CPO ANJ pada 2025 naik 15% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan TBS kebun inti dan dukungan hasil replanting.
Arsad Ddin
30 Maret 2025(Foto: anj-group.com)
Jakarta, HAISAWIT - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) menargetkan peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 15% pada tahun 2025. Target ini didukung oleh optimalisasi kebun inti, pembelian tandan buah segar (TBS) dari pihak eksternal, serta kontribusi tanaman muda hasil program replanting.
Pada tahun 2024, produksi CPO ANJ mengalami penurunan sebesar 13,5% dibanding tahun sebelumnya. Produksi tercatat sebesar 245.395 metrik ton, lebih rendah dari 283.651 metrik ton pada 2023. Meskipun demikian, ANJ berhasil mencatat kinerja keuangan yang solid dengan laba bersih melonjak 106,7% menjadi USD 9,2 juta. Kenaikan harga jual rata-rata CPO serta efisiensi operasional menjadi faktor utama peningkatan laba.
Direktur Keuangan ANJ, Nopri Pitoy, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menjalankan program replanting secara bertahap untuk meningkatkan produktivitas kebun. Hingga 2024, replanting telah mencakup area seluas 12.635 hektare.
"Hingga tahun 2024 kami telah melakukan replanting seluas 12.635 hektar, dan lebih dari separuhnya sudah menghasilkan. Tanaman-tanaman muda ini memiliki potensi yield yang lebih tinggi, yang akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi," jelas Nopri Pitoy, dikutip dari laman resmi ANJ Group, Minggu (30/03/2025).
Selain replanting, peningkatan produksi CPO juga akan didorong oleh pembelian TBS dari petani eksternal. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan bahan baku dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang dimiliki perusahaan.
Program replanting masih akan dilanjutkan di beberapa wilayah operasional ANJ. Beberapa perkebunan di Pulau Belitung dan Sumatera Utara I menjadi prioritas dalam upaya mempertahankan keberlanjutan produksi CPO di tahun-tahun mendatang.
"Kami akan terus melanjutkan program replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I untuk menjaga keberlanjutan produksi," tambah Nopri Pitoy.
ANJ optimis bahwa strategi ini akan membawa dampak positif bagi kinerja produksi pada tahun 2025. Dengan kombinasi replanting, optimalisasi kebun inti, dan pembelian TBS, perusahaan berharap dapat mencapai target peningkatan produksi sebesar 15%.
"Dengan berbagai strategi dan inisiatif yang telah kami siapkan, kami optimis ANJ akan terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Nopri Pitoy.
ANJ merupakan perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit dan beragam produk pangan berkelanjutan. Hingga akhir 2024, perusahaan memiliki area tertanam seluas 53,4 ribu hektare, dengan lebih dari 42,2 ribu hektare di antaranya merupakan kebun inti yang telah menghasilkan. Selain itu, ANJ juga mengalokasikan lebih dari 97 ribu hektare lahan sebagai area konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati.***