
Pekanbaru,
HAISAWIT - Dalam rangkaian kegiatan Program Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) Tahun 2025, PT Daya Guna Lestari
(DGL) menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi bagi 178 peserta
dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan bagian dari
program yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
(BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.
Pelatihan
gelombang satu ini diikuti oleh 92 orang peserta yang berasal dari berbagai
kabupaten di Provinsi Riau, yaitu Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, dan
Kuantan Singingi. Para peserta berasal dari latar belakang pekebun,
penyuluh, petugas lapangan, ASN bidang perkebunan, dan masyarakat sekitar
kebun. Kegiatan ini dibagi dalam tiga kelas berdasarkan asal kabupaten.
Untuk
peserta kabupaten Rokan Hulu hari ini (14/5/2025) bersama narasumber Bapak
Wijaya Yasmin, praktisi berpengalaman di bidang perkebunan kelapa sawit yang
telah berkarier sejak tahun 1990 dan menjabat sebagai Estate Trainer sejak
2015. Materi yang disampaikan meliputi Teori Kepemimpinan, Problem Solving,
Fishbone Analysis, Teamwork Building, serta Komunikasi Efektif dalam organisasi
pekebun.
Dalam
pemaparannya beliau menyampaikan “Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi
bagaimana kita bisa mentransfer makna dan membangun kepercayaan dalam tim.
Pemimpin yang baik bukan hanya bisa memberi perintah, tetapi juga mampu
mendengar dengan empati dan menyampaikan visi dengan jelas,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pemimpin
di sektor perkebunan tidak hanya harus kompeten secara teknis, tetapi juga
mampu menjadi panutan, komunikator, dan pemecah masalah yang efektif di
lapangan. Tidak hanya itu, peserta
juga diajak memahami cara berpikir solutif melalui materi Problem Solving.
Melalui
pendekatan yang interaktif dan studi kasus yang relevan, peserta diajak untuk
mengidentifikasi permasalahan nyata di lapangan, merumuskan akar penyebab
menggunakan metode Fishbone Analysis, serta menyusun alternatif solusi
yang realistis dan aplikatif. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk
membekali peserta dengan keterampilan berpikir sistematis dan pengambilan
keputusan yang berbasis data serta kondisi riil di kebun.
Kegiatan pelatihan ini juga
menjadi ajang sinergi antara BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan, pemerintah
daerah, serta lembaga pelaksana seperti PT Daya Guna Lestari. Dengan pembekalan
materi yang tepat sasaran dan narasumber berkompeten, pelatihan ini diharapkan
dapat memperkuat ekosistem SDM sawit yang produktif, berdaya saing, dan mampu
mendukung prinsip keberlanjutan industri sawit nasional.