Belajar dari Masalah, Membangun Solusi: Pelatihan SDM-PKS 2025 Tekankan Pendekatan Sistematis di Lapangan

Melalui pendekatan yang interaktif dan studi kasus yang relevan, peserta diajak untuk mengidentifikasi permasalahan nyata di lapangan, merumuskan akar penyebab menggunakan metode Fishbone Analysis, serta menyusun alternatif solusi yang realistis dan aplikatif.

BERITA

HLS Redaksi

17 Mei 2025
Bagikan :

Pekanbaru, HAISAWIT - Dalam rangkaian kegiatan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) Tahun 2025, PT Daya Guna Lestari (DGL) menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi bagi 178 peserta dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.

Pelatihan gelombang satu ini diikuti oleh 92 orang peserta yang berasal dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau, yaitu Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Kuantan Singingi. Para peserta berasal dari latar belakang pekebun, penyuluh, petugas lapangan, ASN bidang perkebunan, dan masyarakat sekitar kebun. Kegiatan ini dibagi dalam tiga kelas berdasarkan asal kabupaten.

Untuk peserta kabupaten Rokan Hulu hari ini (14/5/2025) bersama narasumber Bapak Wijaya Yasmin, praktisi berpengalaman di bidang perkebunan kelapa sawit yang telah berkarier sejak tahun 1990 dan menjabat sebagai Estate Trainer sejak 2015. Materi yang disampaikan meliputi Teori Kepemimpinan, Problem Solving, Fishbone Analysis, Teamwork Building, serta Komunikasi Efektif dalam organisasi pekebun.

Dalam pemaparannya beliau menyampaikan “Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi bagaimana kita bisa mentransfer makna dan membangun kepercayaan dalam tim. Pemimpin yang baik bukan hanya bisa memberi perintah, tetapi juga mampu mendengar dengan empati dan menyampaikan visi dengan jelas,” ujarnya.


Ia menekankan bahwa pemimpin di sektor perkebunan tidak hanya harus kompeten secara teknis, tetapi juga mampu menjadi panutan, komunikator, dan pemecah masalah yang efektif di lapangan. Tidak hanya itu, peserta juga diajak memahami cara berpikir solutif melalui materi Problem Solving.

Melalui pendekatan yang interaktif dan studi kasus yang relevan, peserta diajak untuk mengidentifikasi permasalahan nyata di lapangan, merumuskan akar penyebab menggunakan metode Fishbone Analysis, serta menyusun alternatif solusi yang realistis dan aplikatif. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk membekali peserta dengan keterampilan berpikir sistematis dan pengambilan keputusan yang berbasis data serta kondisi riil di kebun.

Kegiatan pelatihan ini juga menjadi ajang sinergi antara BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan, pemerintah daerah, serta lembaga pelaksana seperti PT Daya Guna Lestari. Dengan pembekalan materi yang tepat sasaran dan narasumber berkompeten, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem SDM sawit yang produktif, berdaya saing, dan mampu mendukung prinsip keberlanjutan industri sawit nasional.

Bagikan :

Artikel Lainnya