Industri kelapa sawit merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja.
April
30 Juni 2024Industri kelapa sawit merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja.
April
30 Juni 2024
Cibinong, HAISAWIT - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti kontribusi signifikan industri kelapa sawit terhadap perekonomian nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja.
Dilihat laman resmi BRIN, Minggu (30/06/2024), disebutkan industri kelapa sawit Indonesia telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini menjadikan sektor perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Setiari Marwanto, Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan di BRIN, dalam webinar EstCrops_Corner #5 menyampaikan kelapa sawit menyediakan lapangan kerja hingga 16 juta tenaga kerja.
"Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit Indonesia telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Setiari, Selasa (25/6/2024).
Industri kelapa sawit tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja, tetapi juga berperan penting dalam pendapatan nasional dan devisa negara.
"Sebagian besar minyak kelapa sawit dan turunannya berhasil diekspor dengan kontribusi tingkat volume mencapai 83,92% dan nilai ekspornya 66,80% terhadap total ekspor komoditas perkebunan," ujar Sukarman, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN.
Namun, meskipun kontribusinya sangat besar, industri kelapa sawit juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk penurunan produktivitas dan peremajaan kebun yang memerlukan pendekatan strategis.
Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dicanangkan sejak tahun 2017 oleh pemerintah menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dan mengatasi tantangan internasional terkait keberlanjutan lingkungan.
Dengan demikian, kontribusi industri kelapa sawit tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan melalui penyerapan tenaga kerja dalam skala besar.