
(Foto: rri.co.id)
Sanggau, HAISAWIT - Solidaridad Network Indonesia bersama mitra lokal menggelar Field Day Solidaridad di Desa Lape, Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (29/03/2025) dengan melibatkan petani sawit swadaya dan pemangku kepentingan terkait.
Sebanyak 150 petani sawit swadaya hadir dalam acara ini. Selain itu, perwakilan dari pemerintah, organisasi petani, dan sektor swasta turut serta dalam diskusi mengenai praktik pertanian berkelanjutan.
Field Day Solidaridad bertujuan untuk memperkuat kapasitas petani sawit swadaya. Program ini memberikan pelatihan mengenai budidaya ramah lingkungan, peningkatan hasil panen, serta strategi keberlanjutan industri sawit di tingkat lokal.
Paolus Hadi, Anggota Komisi IV DPR RI, menyampaikan bahwa keberlanjutan industri sawit harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan sektor pertanian.
"Minyak kelapa sawit yang berkelanjutan bukan hanya keharusan bagi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat," ujar Paolus Hadi, dikutip dari rri.co.id, Sabtu (29/03/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi petani sawit swadaya agar lebih mandiri dalam mengelola perkebunan mereka.
"Melalui program SL dan kemitraan dengan Solidaridad, kita dapat memastikan bahwa petani sawit swadaya telah mendapat pembekalan pengetahuan untuk berkembang, sekaligus mempraktikkan pertanian terbaik ramah lingkungan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Solidaridad Indonesia menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya.
"Field Day menggarisbawahi misi organisasi kami untuk menjembatani kesenjangan antara petani, pasar, dan pembuat kebijakan," ujar Yeni Fitriyanti, Country Manager Solidaridad Indonesia.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa pemberdayaan petani sawit swadaya menjadi langkah strategis dalam mencapai keberlanjutan jangka panjang.
"Dengan memberdayakan petani sawit swadaya pada pengetahuan dan perangkat organisasi, kami berharap dapat membantu membangun masa depan di mana produktivitas dan keberlanjutan berjalan beriringan," tambahnya.
Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah sosialisasi Surat Tanda Daftar Budidaya Elektronik (E-STDB). Program ini diharapkan dapat membantu petani dalam mendapatkan legalitas usaha mereka.
Kegiatan ini juga mencakup pemaparan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan refleksi terhadap dampak program Sekolah Lapangan (SL) bagi petani sawit swadaya di Sanggau.***