GAPKI dan SPKS Resmi Jalin Kerja Sama untuk Perkuat Petani Sawit Swadaya di Indonesia

GAPKI dan SPKS resmi menjalin kerja sama strategis untuk memperkuat posisi petani sawit swadaya, melalui peningkatan kapasitas, penguatan koperasi, dan kemitraan langsung antara petani dengan perusahaan anggota GAPKI.

BERITA

Arsad Ddin

25 Juni 2025
Bagikan :

Penandatanganan MoU antara GAPKI dan SPKS Kantor GAPKI, Selasa (17/06/2025). (Dok. GAPKI).

Jakarta, HAISAWIT – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menandatangani Nota Kesepahaman untuk membangun kemitraan strategis dalam pemberdayaan petani sawit swadaya di Indonesia.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, dan Ketua Umum SPKS, Sabarudin, di Kantor Pusat GAPKI, Jakarta, pada Selasa (17/06/2025).

Melalui kerja sama ini, GAPKI dan SPKS akan berfokus pada penguatan kapasitas petani, pengembangan koperasi, hingga penguatan kemitraan antara petani swadaya dengan perusahaan anggota GAPKI.

Sabarudin menyampaikan pentingnya peran petani dalam industri kelapa sawit yang selama ini mengelola lahan dalam skala luas dan berkontribusi besar terhadap produksi nasional.

“Angka ini sangat signifikan. Artinya, petani bukan sekadar pelengkap, tetapi bagian penting dari sistem industri sawit nasional,” ujar Sabarudin, dikutip dari laman GAPKI, Rabu (25/06/2025).

Organisasi SPKS tercatat memiliki lebih dari 76.000 anggota yang tersebar di 22 kabupaten di 11 provinsi. Selama ini, SPKS aktif melakukan pendampingan teknis melalui pelatihan dan penguatan kelembagaan petani.

Dalam kesempatan tersebut, Sabarudin juga menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat mendorong terbentuknya kemitraan langsung antara koperasi petani dan perusahaan sawit anggota GAPKI.

“Hari ini adalah momentum bersejarah bagi kami. Kami ingin kemitraan yang adil dan setara, bukan hanya di atas kertas, tapi nyata dirasakan petani di lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, Eddy Martono menyampaikan keterbukaan GAPKI untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kapasitas petani sawit swadaya dan memperkuat rantai pasok nasional.

“Petani adalah bagian penting dalam rantai pasok sawit nasional. Karena itu, GAPKI sangat terbuka untuk bekerja sama dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kapasitas petani hingga penguatan koperasi mereka,” kata Eddy.

Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan menjadi landasan awal bagi program-program yang dapat dijalankan bersama agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh petani sawit di berbagai daerah.

GAPKI menilai bahwa keberlanjutan industri kelapa sawit hanya dapat dicapai jika ada kolaborasi yang solid antara perusahaan dan petani sebagai pelaku utama di lapangan.

Kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga menjadi bagian dari langkah GAPKI dan SPKS untuk memperluas akses petani terhadap informasi, pelatihan, dan jaringan pasar yang lebih luas.

Sebagai catatan, GAPKI dan SPKS menyampaikan bahwa sistem tata kelola yang transparan dan kemitraan setara menjadi salah satu prioritas dalam kerja sama tersebut.***

Bagikan :

Artikel Lainnya