
Ilustrasi Buah Sawit (Foto: bpdp.or.id)
Jakarta, HAISAWIT - Hilirisasi minyak sawit berperan penting dalam menciptakan jutaan lapangan kerja di berbagai negara konsumen. Berdasarkan data yang dihimpun, industri hilir sawit di luar negeri telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, termasuk di India, China, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Studi dari European Economic (2016) dan PASPI Monitor (2021) mencatat bahwa pada 2015, hilirisasi minyak sawit menciptakan kesempatan kerja bagi sekitar 2,36 juta orang. India menjadi negara dengan persentase terbesar, mencapai 42 persen, diikuti oleh China 29 persen, Afrika 7 persen, serta Pakistan dan Bangladesh 5 persen.
Dikutip dari laman BPDP, Minggu (23/03/2025), tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor hilir sawit dipengaruhi oleh volume konsumsi dan teknologi yang diterapkan. Negara yang memiliki tingkat hilirisasi lebih dalam cenderung menyerap lebih banyak pekerja di berbagai sektor, mulai dari pengolahan hingga distribusi produk berbasis minyak sawit.
Selain menciptakan lapangan kerja, hilirisasi sawit juga berdampak pada peningkatan pendapatan di negara-negara importir. Data European Economic (2016) menunjukkan bahwa hilirisasi sawit berkontribusi terhadap pendapatan global sebesar USD32,8 miliar. Uni Eropa memperoleh manfaat sebesar 18,7 persen, diikuti oleh China 17 persen, India 16,7 persen, dan Afrika 13,5 persen.
Distribusi ekonomi ini menunjukkan bahwa sawit tidak hanya berperan sebagai komoditas ekspor, tetapi juga sebagai sumber kesejahteraan ekonomi global. Negara dengan tingkat konsumsi tinggi dan teknologi pengolahan canggih mendapatkan manfaat lebih besar dari industri hilir sawit.
Dalam konteks global, industri sawit memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG-8), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Hilirisasi yang kuat mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih luas, melibatkan berbagai sektor dari hulu hingga hilir.
Keberadaan industri hilir sawit di negara-negara konsumen menjadi bukti bahwa sektor ini memberikan dampak ekonomi yang luas. Dari industri pangan hingga oleokimia, berbagai produk berbasis sawit menjadi bagian penting dalam rantai pasok global.
Di negara maju seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat, industri hilirisasi sawit tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan daya saing sektor manufaktur. Sementara di negara berkembang seperti India dan China, sawit menjadi bahan baku utama bagi berbagai industri lokal.
Dengan besarnya kontribusi terhadap kesempatan kerja dan pendapatan global, hilirisasi sawit tetap menjadi faktor penting dalam perdagangan internasional. Peranannya tidak hanya menguntungkan negara produsen, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi bagi negara-negara yang mengolah dan mengkonsumsi produk berbasis minyak sawit.***