Kelapa Sawit (Foto: Google/via rri.co.id)

Tarakan, HAISAWIT - Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor dari Kalimantan Utara (Kaltara). Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan di wilayah ini terus mengalir ke berbagai negara tujuan.

Dilansir laman RRI, Senin (17/02/2025), CPO termasuk dalam tiga komoditas ekspor terbesar dari Kaltara. Selain sawit, komoditas lain yang berperan besar dalam ekspor adalah produk perikanan dan kehutanan.

Kasi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan, Andy Irwanto, mengungkapkan bahwa pihaknya rutin melayani ekspor CPO ke luar negeri. Produk ini menjadi bagian dari kontribusi Kaltara dalam perdagangan global.

"Kalau batu bara selain dari Kaltara, kita juga melayani ekspor batu bara yang ada di Kabupaten Berau," katanya.

CPO yang diekspor dari Kaltara dikenakan bea keluar, berbeda dengan beberapa komoditas lainnya seperti batu bara dan produk perikanan yang tidak dikenai bea tersebut. Namun, perizinan tetap menjadi faktor penting dalam ekspor komoditas.

"Meski demikian untuk perizinannya itu harus ada izin dari karantina. Produk perikanan ini harus mencantumkan izin dari karantina," imbuhnya.

Selain CPO, produk kehutanan seperti kayu olahan juga menjadi bagian dari ekspor Kaltara. Dua perusahaan yang aktif dalam ekspor kayu olahan adalah PT Intraca dan PT Idec.

"Ada juga produk kehutanan itu berupa kayu olahan," sebutnya.

Bea Cukai Tarakan terus berupaya mendorong pelaku usaha, termasuk UMKM, agar mampu bersaing di pasar ekspor. Pada 2024, telah dilakukan berbagai asistensi untuk memperkuat potensi ekspor dari Kaltara.

Kelapa sawit tetap menjadi salah satu andalan ekspor di Kaltara, bersama komoditas lain yang memiliki daya saing tinggi. Dengan permintaan global yang terus ada, sektor ini berperan penting dalam perekonomian daerah dan nasional.***