Sawit menyumbang Rp50,2 triliun pajak pada APBN 2023, dengan produksi CPO nasional meningkat signifikan dari lahan seluas 16,93 juta hektar
HLS Redaksi
30 Agustus 2024Sawit menyumbang Rp50,2 triliun pajak pada APBN 2023, dengan produksi CPO nasional meningkat signifikan dari lahan seluas 16,93 juta hektar
HLS Redaksi
30 Agustus 2024Belitung, HAISAWIT - Perkebunan dan industri kelapa sawit kembali menunjukkan peran pentingnya dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2023, kontribusi sawit terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui penerimaan pajak mencapai Rp50,2 triliun.
Selain itu, sawit juga menyumbang pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp32,4 triliun serta bea keluar senilai Rp6,1 triliun. Total kapasitas produksi nasional industri kelapa sawit pada tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp729 triliun.
"Dana ini digunakan untuk peremajaan perkebunan sawit, promosi, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan SDM," ujar Analis Kebijakan Madya Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Nursidik Istiawan, Rabu (28/08/2024).
Nursidik juga menegaskan pentingnya pemanfaatan fasilitas yang disediakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri sawit.
"Kami terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut demi mengembangkan industri sawit," kata Nursidik, seperti dilansir dari rri.co.id, Kamis (29/08/2024).
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto, menambahkan bahwa produksi CPO nasional meningkat dari 43 juta metrik ton (MT) pada 2019 menjadi 48 juta MT pada 2023. "Itu dihasilkan dari lahan perkebunan sawit seluas 16,93 hektar," ujarnya.
Perkebunan sawit rakyat juga memberikan kontribusi besar, dengan melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja.
"Perkebunan sawit rakyat melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja," tambah Kabul.