
Pekanbaru, HAISAWIT -
Setelah melalui rangkaian pelatihan didalam selama tiga hari untuk gelombang
satu, Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi dalam rangka Program Pengembangan
SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) Tahun 2025 resmi ditutup pada Jum’at (16/5/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Daya Guna Lestari (DGL) atas dukungan
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal
Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Penutupan pelatihan
diikuti oleh 92 peserta gelombang satu dari berbagai daerah di Provinsi Riau,
mencakup kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Kuantan Singingi.
Para peserta berasal dari latar belakang pekebun, penyuluh, pendamping, ASN,
dan masyarakat sekitar kebun yang telah direkomendasikan secara resmi oleh
Dirjenbun dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur Utama BPDPKS.
Sebelum prosesi penutupan
dimulai, peserta diajak mengikuti kegiatan outbound yang bertujuan membangun
kerja sama tim, ketahanan mental, dan kepercayaan diri. Kegiatan ini menjadi
momen pelepasan ketegangan sekaligus sarana pembelajaran praktis yang
menyenangkan dalam konteks kepemimpinan dan komunikasi di lapangan.
Kegiatan outbound diawali
dengan sesi motivasi dan penjelasan dari Direktur Utama PT Daya Guna Lestari,
Bapak M. Gema Aliza Putra, yang membahas tentang tiga gaya kepemimpinan utama yaitu
Otoriter, Liberal dan Demokratis.
“Kepemimpinan bukan hanya
soal memberi instruksi, tapi bagaimana seorang pemimpin mampu membaca situasi,
memilih gaya yang tepat, dan menggerakkan tim menuju tujuan bersama. Baik
liberal, demokratis, maupun otoriter—semuanya bisa relevan jika ditempatkan pada
konteks yang tepat,” ujarnya.

Prosesi penutupan
pelatihan dilakukan langsung oleh Ibu Sri Ambar Kusumawati, selaku Kepala
Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Provinsi Riau. Dalam sambutannya,
beliau menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta serta peran PT Daya Guna
Lestari sebagai pelaksana kegiatan.
“Pelatihan ini tidak hanya
memberikan wawasan teknis dan teori kepemimpinan, tetapi juga membentuk
karakter dan kemampuan komunikasi yang sangat penting dalam mengelola sumber
daya di lapangan. Harapan kami, peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya
masing-masing,” ujarnya.
Pada sesi akhir peserta
pelatihan, Bapak Ahmad Aminudin, mewakili seluruh peserta menyampaikan
testimoni yang ia rasakan selama pelatihan berlangsung. Dalam kesaksiannya, ia
menyatakan “Selama pelatihan ini kami tidak hanya belajar teori, tapi juga
dihadapkan pada tantangan berpikir, berkomunikasi, dan memimpin. Materi dari beberapa
narasumber sangat aplikatif. Kami pulang membawa wawasan, tapi yang lebih
penting adalah semangat untuk memimpin dan membawa perubahan di kebun kami
masing-masing,” ucapnya.
Kegiatan penutupan ditutup
dengan penyerahan sertifikat secara simbolis dan sesi foto bersama peserta.
Pelatihan ini menandai komitmen bersama dalam membangun SDM sawit yang tidak
hanya cakap teknis, tetapi juga siap memimpin di masa depan.