10.740 hektare sawit di Buton siap dikelola dengan visi keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Arsad Ddin
21 Desember 202410.740 hektare sawit di Buton siap dikelola dengan visi keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Arsad Ddin
21 Desember 2024(Foto: butonkab.go.id)
BUTON, HAISAWIT – Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pertanian menggelar Uji Publik Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Buton Tahun 2024. Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Buton dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Kelapa sawit telah menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Buton. Selain berperan penting dalam perekonomian daerah, komoditas ini juga diharapkan mampu bersaing secara global di tengah isu keberlanjutan dan tantangan lingkungan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd, M.Si, yang mewakili Pj. Bupati Buton, La Haruna, S.P., M.Si, menyampaikan pentingnya strategi pengelolaan sawit yang berkelanjutan.
"Saat ini kita kabupaten buton telah memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas yang mana, berdasarkan angka tetap data statistik perkebunan tahun 2023, terdapat lahan perkebunan seluas +10,740 yang tersebar di tujuh kecamatan," ungkapnya, seperti dilihat pada laman resmi Pemkab Buton, Jumat (20/12/2024).
Namun, kelapa sawit Indonesia tak luput dari sorotan dunia internasional. Berbagai isu negatif seperti pelanggaran hak masyarakat lokal, penggunaan tenaga kerja anak, hingga dampak lingkungan sering kali menjadi tantangan besar bagi industri ini.
Sekda Buton menegaskan bahwa pemerintah pusat telah merespons isu-isu tersebut dengan program sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Program ini telah berjalan sejak 2011 dan didukung dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019, yang memperkuat komitmen untuk menciptakan perkebunan sawit yang ramah lingkungan.
"Hal itu dapat diwujudma melalui upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut, komoditas berkelanjutan, perhutanan sosial dan reforma agraria, konservasi dan restorasi, energi dan ketenagalistrikan," pungkasnya.
Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Buton Tahun 2024-2026 yang sedang disusun ini diharapkan menjadi panduan strategis.
Uji publik yang dilakukan bertujuan untuk menyempurnakan dokumen tersebut dengan masukan konstruktif dari berbagai pihak.
Pemkab Buton berkomitmen untuk menjadikan kabupaten ini sebagai pionir dalam gerakan perkebunan lestari di Indonesia. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa keberlanjutan tidak hanya menjadi pilihan, tetapi kebutuhan yang mendesak untuk masa depan.***