Pemkot Palopo tingkatkan sinergi untuk kelapa sawit berkelanjutan, mengintegrasikan perlindungan kerja bagi petani
Arsad Ddin
12 Desember 2024Pemkot Palopo tingkatkan sinergi untuk kelapa sawit berkelanjutan, mengintegrasikan perlindungan kerja bagi petani
Arsad Ddin
12 Desember 2024(Foto: palopokota.go.id)
Palopo, HAISAWIT - Pemerintah Kota Palopo terus menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan kelapa sawit. Hal ini diwujudkan melalui Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun anggaran 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Ratona, Kantor Wali Kota Palopo ini dibuka langsung oleh Pj. Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP, SH, M.Si.
Konsultasi publik ini bertujuan untuk menghimpun masukan dari berbagai pihak terkait penyusunan RAD-KSB.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kota Palopo, Muhammad Ibnu Hasyim, menyampaikan bahwa konsultasi publik tersebut dilakukan bersama BPJS Ketenagakerjaan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan serta penyempurnaan penyusunan RAD-KSB dari stakeholder,” kata Muhammad Ibnu Hasyim, seperti dilihat pada laman resmi Pemerintah Kota Palopo, Rabu, (11/12/2024).
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada petani sawit. Program ini merupakan wujud perlindungan pemerintah terhadap petani.
“Untuk Kota Palopo tahun 2024 ada sebanyak 500 orang petani sawit yang menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan,” tambahnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Palopo, Mu’minati, S.Ag, mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kota Palopo yang memungkinkan implementasi program ini. Para petani sawit di tiga kelurahan, yakni Mawa, Maroangin, dan Pentojangan, kini telah terlindungi dari risiko kerja.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP, SH, M.Si, menegaskan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis di Kota Palopo. Produksinya menempati urutan ketiga setelah kakao dan cengkeh.
Ia berharap agar RAD-KSB yang dirancang dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan kondisi di Kota Palopo.
Lebih lanjut, Firmanza menyebutkan bahwa saat ini sedang dibangun pabrik minyak goreng di Kota Palopo. Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah kelapa sawit lokal.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah stakeholder, termasuk Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kota Palopo, konsultan RAD-KSB, camat, lurah, dan petani sawit. Penyerahan kartu peserta dan kartu visi pekerja ekosistem perkebunan menjadi penutup acara yang berlangsung penuh semangat ini.***