Sawit Jadi Maskot MTQ Kaltim, Kutim Satukan Nilai Ekonomi dan Spiritualitas

Kutim luncurkan maskot MTQ Kaltim ke-45 bernama Ella dan Guin, terinspirasi dari kelapa sawit. Simbol ini menyatukan nilai dakwah Islam dan kekuatan ekonomi lokal secara harmonis.

BERITA

Arsad Ddin

17 Mei 2025
Bagikan :

Asisten Pemkesra Poniso Suryo Renggono dalam pemaparan maskot MTQ ke-45. (Foto: Miftah/Pro Kutim)

Sangatta, HAISAWIT – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah unik dalam menyambut Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang akan digelar pada 14–18 Juli 2025. Lewat peluncuran maskot resmi bernama Ella dan Guin, Kutim menyatukan semangat dakwah Islam dengan potensi unggulan daerah: kelapa sawit.

Perkenalan maskot dilakukan dalam kegiatan ekspos di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Selasa (6/5/2025). Kedua tokoh animasi ini tak sekadar hiasan. Ella dan Guin diangkat dari nama latin kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq., yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Kutim.

“Kelapa sawit bukan hanya soal ekonomi. Ia menopang pendidikan, kesehatan, membuka lapangan kerja, dan menekan angka kemiskinan. Kehadirannya nyata dalam kehidupan masyarakat Kutim,” ujar Asisten Pemkesra Sekkab Kutim, Poniso Suryo Renggono, mewakili Bupati saat peluncuran.

Hingga akhir 2024, luas perkebunan sawit di Kutim mencapai 528.914 hektare dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 8,97 juta ton. Dari jumlah itu, Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan mencapai 2,05 juta ton. Angka ini mempertegas posisi Kutim sebagai salah satu penggerak utama ekonomi agribisnis di Indonesia Timur.

Namun, kehadiran Ella dan Guin bukan hanya representasi sawit sebagai komoditas. Di balik desainnya, tersimpan pesan religius yang kuat. Poniso menyebut maskot ini juga merefleksikan tiga Asmaul Husna: Al Qawiyyu (Maha Kuat), As Salaam (Maha Memberi Kesejahteraan), dan Al Wahhaab (Maha Pemberi Karunia).

"Simbol ini menjadi pengingat bahwa keberkahan dari Allah bisa hadir dalam bentuk hasil bumi seperti sawit, dan tugas kita adalah menjaga serta mengelolanya dengan bijak," imbuhnya.

Selain itu, pelaksanaan MTQ juga didasari nilai-nilai Al-Qur’an. Dua ayat yang dikutip sebagai landasan spiritual acara ini adalah Surat Ibrahim ayat 7 tentang pentingnya bersyukur atas nikmat, serta Surat Al-Jumu’ah ayat 10 yang mendorong umat untuk bekerja keras tanpa meninggalkan ketakwaan.

“Ella dan Guin bukan hanya pemanis acara. Mereka membawa pesan—bahwa syiar Islam bisa berdampingan dengan pembangunan ekonomi. Ini adalah wajah Kutim yang religius, produktif, dan terbuka terhadap inovasi,” jelas Poniso.***

Bagikan :

Artikel Lainnya