Pemerintah melalui Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian mengusulkan agar petani sawit tidak terpaku hanya pada satu aspek dalam pengelolaan kebun sawitnya
HLS Redaksi
3 Mei 2024Pemerintah melalui Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian mengusulkan agar petani sawit tidak terpaku hanya pada satu aspek dalam pengelolaan kebun sawitnya
HLS Redaksi
3 Mei 2024Palembang - Pemerintah melalui Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian mengusulkan agar petani sawit tidak terpaku hanya pada satu aspek dalam pengelolaan kebun sawitnya. Hal ini dikarenakan setiap aspek dalam pengelolaan kebun sawit saling terkait satu sama lain. Pada acara penutupan pelatihan petani sawit – Panen dan Pascapanen -, yang diadakan oleh AKPY STIPER di Palembang, pekan lalu, Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Ir. Hendratmojo Bagus Hudono, M.Sc, menegaskan pentingnya pemahaman luas petani sawit terhadap berbagai modul pelatihan yang disediakan. Modul Panen dan Pascapanen hanyalah salah satu dari beberapa modul pelatihan yang tersedia, termasuk di dalamnya Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, Penumbuhan Kebersamaan Pekebun, hingga Manajemen Administrasi Keuangan. Bagus menekankan bahwa pengetahuan petani sawit tidak boleh terbatas pada satu modul saja, karena tata kelola kebun sawit membutuhkan pemahaman menyeluruh terhadap semua aspek terkait.
Dalam pelatihan petani sawit yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan, berbagai modul diberikan kepada peserta. Salah satunya adalah modul Panen dan Pascapanen, yang memberikan beragam materi terkait proses panen dan pasca panen. Bagus menjelaskan bahwa penting bagi petani sawit untuk memahami kriteria TBS yang siap panen, agar mereka dapat membedakan TBS yang siap panen dan yang belum siap panen. Kesalahan dalam memilih TBS yang dipanen dapat berdampak negatif pada kualitas hasil dan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Selain itu, Bagus juga menyoroti pentingnya berpikir jangka panjang dalam pengelolaan kebun sawit, dengan menekankan konsep sustainability. Petani harus dapat menyisihkan sebagian dari hasil panen untuk persiapan panen di masa mendatang, sehingga keberlanjutan produksi dapat terjamin. Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif terhadap berbagai aspek pengelolaan kebun sawit menjadi kunci keberhasilan bagi petani dalam mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Sumber : sawitindonesia.com