Unsoed dan BPDP Gelar Palm Oil Camp 2025, 100 Mahasiswa Pertanian dari 10 Kampus Ikut Serta

Unsoed dan BPDP gelar Palm Oil Camp 2025, menghadirkan 100 mahasiswa pertanian dari 10 kampus. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman industri kelapa sawit secara berkelanjutan.

BERITA

Arsad Ddin

18 Februari 2025
Bagikan :

Fakultas Pertanian Unsoed Gelar Palm Oil Camp 2025. (Foto: Doc. Panitia Palm Oil Camp 2025)

Purwokerto, HAISAWIT - Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) menggelar Palm Oil Camp 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa pertanian dari 10 perguruan tinggi di Indonesia.

Palm Oil Camp 2025 berlangsung dari tanggal 17-20 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman berbasis fakta mengenai industri kelapa sawit kepada para mahasiswa.

Peserta yang hadir berasal dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Unsoed, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Universitas Maarif Nahdlatul Ulama Kebumen, Universitas Pekalongan, Politeknik Banjarnegara, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, dan Universitas Galuh Ciamis.

Acara pembukaan dilakukan pada Senin (17/02/2025) di mana Dr. Khavid Faozi, Ketua Pelaksana Palm Oil Camp 2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa agar dapat mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

"Palm Oil Camp 2025 bertujuan untuk membangun pemahaman berbasis fakta mengenai industri kelapa sawit serta meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam advokasi dan komunikasi publik," kata Khavid, seperti keterangan yang diterima Hai Sawit, Senin (17/02/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Unsoed, Susanto Budi Sulistyo, Ph.D., yang hadir mewakili Dekan Fakultas Pertanian Unsoed.

Dalam sambutannya, Susanto menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis peserta, tetapi juga membentuk generasi muda pertanian yang siap menjadi agen perubahan dalam mendukung industri sawit berkelanjutan.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memperkuat hard skills dan soft skills, tetapi juga membentuk generasi muda pertanian yang siap menjadi agen perubahan dalam industri sawit berkelanjutan," ungkap Susanto.

Palm Oil Camp 2025 menghadirkan berbagai sesi pelatihan dan diskusi mengenai ekonomi, sosial, lingkungan, pangan, serta kesehatan yang berkaitan dengan kelapa sawit. Selain itu, peserta mendapatkan pelatihan komunikasi, public speaking, dan personal branding.

Salah satu kegiatan unggulan dalam acara ini adalah pelatihan pengolahan limbah kelapa sawit. Para mahasiswa diberikan wawasan dan keterampilan dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

Selain materi di dalam ruangan, peserta juga mengikuti kegiatan outbound yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama tim dan kepemimpinan. Pada sesi ini, mahasiswa diuji kemampuannya dalam memecahkan masalah secara kolektif.

Palm Oil Camp 2025 juga menjadi ajang seleksi Pemilihan Duta Sawit 2025. Peserta dengan pemahaman terbaik mengenai industri sawit serta keterampilan komunikasi yang kuat akan terpilih menjadi duta yang bertugas menyampaikan informasi berbasis fakta kepada masyarakat.

Acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang industri kelapa sawit. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh, mereka diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan sektor ini secara lebih profesional.***

Bagikan :

Artikel Lainnya